By 
Bandung, BEREDUKASI.Com — HARI Selasa, (2/10/18), suasana di SMPN 5 Bandung. Lain dari biasanya, terlihat para siswa-siswi kelas 7. Dengan pakaian olahraga sudah berkumpul di lapangan olahraga. Para siswa-siswi ini, akan melaksanakan “Kaulinan Barudak” yaitu salasatu program Pemerintah yang disebut “Bandung Masagi”.
“Alhamdulillah hari ini semua siswa-siswi kelas 7. Melaksanakan “Kaulinan Barudak”. Dalam rangka follow up dari program “Bandung Masagi”,” jelas Neneng Nurjanah, S.S sebagai Staff Kesiswaan SMPN 5 Bandung, disela-sela berlangsungnya kegiatan.
“Dalam kegiatan ini, para siswa-siswi. Dibekali pendidikan karakter yang berbudaya lokal, tentunya seni budaya lokal,” imbuhnya lagi.
Dalam kegiatan “Kaulinan Barudak” ini ditampilkan 10 Permainan yang menggunakan alat seperti Sapintrong, Bakiak, Ngadu Kaleci, Boy-boyan, Beklen, Congkak, Sondah dan lainnya. Bahkan ada juga yang tidak menggunakan alat yaitu Cing-Ciripit dan Oray-orayan.
Dengan kegiatan “Kaulinan Barudak” ini, para siswa-siswi terlihat ceria. Dan kebersamaan, saling percaya, kerjasama terlihat terbentuk dengan baik. Intinya semua ini, dalam upaya menjunjung tinggi budaya lokal yaitu budaya lokal Sunda.
“Kegiatan “Kaulinan Barudak” ini, memang dilaksanakan. Karena beberapa minggu yang lalu, seluruh pihak sekolah Se-Kota Bandung. Telah mengikuti program “Bandung Masagi, ini merupakan follow up dari program tersebut,” papar Neneng Nurjanah.
“Kegiatan “Kaulinan Barudak” ini, memang baru dilaksanakan. Karena di SMPN 5 Bandung banyak programnya. Jadi hari ini hanya kelas 7 saja. Insya Allah besok, hari Rabu (3/10/18) bagian kelas 8. Tentunya dengan permainan yang berbeda,” timpalnya lagi.
Semua kegiatan “Kaulinan Barudak” ini. Dimulai jam pelajaran pertama dan jam pelajaran ke tiga, selesai lalu istirahat sambil “botram” (makan bersama).
Semua kegiatan ini nantinya, akan dinilai juga oleh Guru bahasa Sunda. Karena kegiatan ini sangat bertalian dengan pelajaran bahasa Sunda.
“Harapan saya kegiatan ini tentunya bisa berlangsung dua bulan sekali. Tetapi tentu harus didiskusikan lagi. Saya berharap ada juga “spot”, buat permainan budaya Sunda. Ini juga mengingatkan saya ketika masa kecil dulu hehehe…,” tutur Neneng Nurjanah sambil tertawa.
Dan yang menarik seluruh kegiatan ini, melibatkan juga PMR unit SMPN 5 Bandung.
“Kami membantu dari segi kesehatan, kalau ada yang luka-luka ketika melaksanakan kegiatan. Kami yang membantu pertolongan pertamanya,” kata Muhamad Gunawan, selaku Komandan PMR.
“Alhamdulillah setiap ada kegiatan di sekolah PMR dan Pramuka di SMPN 5 Bandung. Selalu dilibatkan demi untuk kebersamaan,” ujar Agin staf dari pihak sekolahan yang menemani BEREDUKASI.Com. (HKS)
