Jakarta, BEREDUKASI.Com — MENGENANG Dr. Hj Reni Marlinawati, anggota DPR RI (2014-2019), adalah salaseorang Inisiator Terdepan dan Pengawal paling gigih RUU Pesantren. agar diterima pemerintah untuk selanjutnya disahkan menjadi UU. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil, DPR RI resmi mengesahkan RUU Pesantren pada 2019 lalu. Dan mau tidak mau, Pemerintah harus menyediakan Dana dari APBN untuk Pengembangan Pondok Pesantren.
Almarhumah wafat pada usia 47 tahun, karena serangan jantung di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat, (7/8/2020) sekitar jam 14.15 WIB. Dan dimakamkan di Kampung Cimajagirang, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi.
Jabatan terakhir duduk sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI. Kepeduliannya terhadap Dunia Pendidikan dan Generasi Muda bangsa tidak pernah surut.
Dilansir dari senayan.com , Pada tahun 2018, Reni mendapat penghargaan “The Best Achiever in Legislators”, sebagai pengakuan atas prestasi kerjanya.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam kelahiran Sukabumi ini, adalah anggota DPR yang sangat peduli dan obsesif ingin membenahi Dunia Pendidikan Indonesia yang memang nyatanya harus dibenahi.
Doktor Bidang Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, yang mengenyam bangku Sarjana di Fakultas Tarbiyah UIN Bandung ini. Selalu hadir dalam rapat-rapat Komisi X, rajin ke Daerah untuk mendengarkan suara rakyat, rajin menulis artikel tentang pendidikan di medsos, media online dan media cetak. Kritis terhadap kebijakan Pemerintah, terutama yang menyangkut Pendidikan dan akif diskusi serta minta masukan dari pakar-pakar pendidikan.
Semasa hidupnya, menurut ibu dari empat anak istri Bendahara KAHMI bernama Moehammad Amin ini. Pendidikan berkualitas belum menyentuh rakyat kecil di Pedesaan. Pemerintah tampaknya sulit menjangkaunya. Tidak usah jauh-jauh di Pedalaman Papua, di kampung-kampung terpencil Jawa Barat, seperti pedesaan di Kabupaten Sukabumi, banyak sekali sekolah yang terlantar. Bangunannya rusak, fasilitas mengajar nyaris tidak ada.
Menyedihkan….! Itulah sebabnya, Reni mencari jalan lain yang paling memungkinkan untuk memperbaiki Pendidikan di Pedesaan. Ia pun melihat Pondok Pesantren dan Lembaga Pendidikan Tradisional lain. Untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.
Dari sanalah Reni menerawang jauh. Lalu, ia berdiskusi dengan teman-temannya di Senayan, untuk merancang RUU Pesantren. Jika kualitas Pendidikan di Pesantren meningkat, akan banyak orang-orang miskin di kampung dan Desa yang kehidupannya lebih baik.
Kabar meninggalnya Reni Marlinawati mengejutkan banyak pihak, terlebih dirinya akan maju sebagai Calon Bupati pada Pilkada Sukabumi.
Selamat jalan ibunda, Perjuanganmu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan kegigihanmu akan selalu menjadi inspirasi bagi kami. (Intan).