Bandung, BEREDUKASI.Com — LEMBAGA Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Mengadakan acara Taaruf Generasi Baru Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman, beberapa waktu lalu di Villa Mentari, Batu Nunggal Ujung Berung, Bandung.
Supriatna, Ketua LPIK mengatakan bahwa acara ini diadakan untuk mengenalkan budaya ke-LPIK-an kepada calon anggota baru yang disebut “Kurawa”.
“Acara ini diharapkan, agar calon “Kurawa” bisa beradaptasi dengan Budaya yang ada di LPIK. Sekaligus mengenal LPIK dari dalam, tidak hanya dari mitos-mitos yang tersebar saja,” ungkapnya.
Sebelum acara TGB dilaksanakan, para peserta wajib mengikuti kegiatan Mabim atau Masa Bimbingan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Tetralogi LPIK, yaitu membaca, menulis, diskusi dan penelitian. Setelah Mabim selesai, peserta diwajibkan menulis karya ilmiah sebagai syarat mengikuti TGB.
“Pada tgl 16 s/d 18 November acara TGB dilaksanakan dengan 21 calon yang tersisa. Awalnya berjumlah 35 orang. Pada TGB kali ini peserta diwajibkan untuk mempertangungjawabkan karya ilmiah yang ditulisnya. Dalam acara teror wacana. Selain teror wacana, peserta juga diberikan materi tentang keislaman, filsafat, sejarah, kemahasiswaan dan penelitian.
Adapun tema yang diambil dari TGB kali ini adalah “Mahasiswa Kesepian dan Serangga Yang Menyangga, Peremajaan Akal Budi”.
“Mungkin temanya terdengar aneh, akan tetapi sebenarnya point pertama dari tema tersebut. Memiliki dua arti, pertama sebagai kritikan terhadap tema kegiatana yang menggunakan kata-kata yang tidak dipahami. Kedua daripada bengong mending ikut LPIK. Sedangkan poin kedua adalah tujuan dari TGB itu sendiri yaitu peremajaan akal budi yang dimaksudkan agar para peserta menggunakan akal budinya dengan lebih bijak dan lebih segar,” pungkasnya sore itu. (Tiwi Kasavela)