FeaturedRagam

Tabligh Akbar di Polres Garut “Mewujudkan Pemilukada 2018 Berjalan Aman dan Damai”

0

Garut, BEREDUKASI.Com — Selasa (8/5/18) sejak pukul 14.00 s/d 17.30 WIB, bertempat di Lap. Apel Polres Garut Jl. Sudirman Kec. Karangpawitan, Kab. Garut. Telah berlangsung “Tabligh Akbar” dengan Penceramah Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya (Ketua MUI Jawa Tengah).

Kegiatan ini dalam rangka “Mewujudkan Pemilukada 2018 Berjalan Aman dan Damai”. Berlangsungnya acara ini, bertindak selaku Penanggung Jawab yaitu Kompol Gotam Hidayat, S.I.K, M. Si (Kasatgas Nusantara Polres Garut).

Hadir dalam acara ini, Kakor Binmas  Irjen Pol Arkian Lubis, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Drs. Agung Budi Maryoto,M.Si, Waka Polda Jabar, Dir Binmas Polda Jabar beserta PJU Polda Jabar, Kapolres Garut beserta PJU Polres Garut, Danrem 062 TN, Unsur Muspida, Dan Yonif 303 Raider, Kasubden 4 Brimob Polda Jabar, para Kapolsek Jajaran Polres Garut, para Danramil 0611, Pimpinan Ponpes Al Halim, Mifhatul Thoriq, Fauzan, Hidayatul Faizin, Darul Ulum, Al Bayinah, Ponpes Darul Muwahidin, Jamiyatul Aftal, Al Hidayah, Al Fatih, An Nur, Suci Balon, Sadang, Imam Besar Mesjid Agung, Perwakilan Toga,Tomas, Ormas, para Pengurus Bhayangkari, Banser, FKPM serta warga masyarakat lebih 8.000 orang.

Tepat pukul 16.00 WIB, Kakor Binmas, Kapolda Jabar beserta PJU Polda Jabar dan KH Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya. Tiba di Mapolres Garut di sambut langsung oleh Kapolres Garut beserta PJU Polres Garut.

Pukul 16.30 WIB dilanjutkan dengan Tausiah dari KH. Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya. Adapun inti dari Tausiah yaitu :

  1. Tanggung jawab regenerasi muda untuk menyongsong kedepan, dengan begitu perlu pembekalan-pembekalan sejauh mana mengenal bangsa dan negara ini.
  2. Pengertian isi dari Al-Quran sangat Universal,untuk mengurai isi Al-Quran diperlukan individu seseorang yang paham yang bisa membedakan hak dan kewajiban
  3. Didalam Al-Quran tidak melupakan Sejarah. Dalam Islam bukti sejarah sangat berharga, jika ditelaah dalam Al-Qur’an Allah SWT. Mengangkat nama Surat dengan Nama Nabiullah Rasulullah SAW. Bahkan Sahabat Rasul dan Abdi Sholeh sebagai contoh Ashabul Kahfi.
  4. Karena itu suatu Bangsa akan besar jika memperhatikan dan tidak lupa akan sejarah atau tidak buta sejarah.
  5. Banyak kalangan yang salah faham dalam mengartikan Jihad, baik dalam definisi maupun dalam pelaksanaan. Hal paling mendasar yang perlu difahami adalah berjuang dalam lingkup terkecil yakni keluarga. Utamanya berjuang untuk kebaikan orang tua. Setelah itu baru mengartikan Jihad dalam arti yang luas.
  6. Sejarah para ulama dahulu menyebarkan syiar dakwah di Indonesia, sangat penuh dengan tantangan hambatan bahkan turut dalam perjuangan melawan penjajah, tidak semudah saat ini.
  7. Sebagai warga Muslim dengan dasar kehidupan disiplin dalam Islam. Sebagaimana contoh disiplin Rasulallah SAW, kita warga Muslim yang lahir hidup NKRI harus benar-benar mempunyai rasa Nasionalisme dan memiliki NKRI. Seyogyanya saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya Tanah Airku, itu bukan sekedar basa basi, akan tetapi Harga Mati.
  8. Apapun golongan/kelompok yang anti Pancasila dan NKRI, harus menjadi perhatian serius. Walaupun Gol/Pok tersebut, dinyatakan terlarang dan dibubarkan oleh keputusan Pemerintah. Akan tetapi harus benar-benar diwaspadai keberadaan dan cikal bakal benih Ideologi nya. Karena Ideologi melekat di hati bukan di baju.
  9. Umat Islam harus bersatu dalam persatuan yang kokoh. Waspada dengan upaya penghancuran dengan politik adu domba yakni dibenturkan antar pihak dan golongan. (Red)

admin

Lulusan SMA Jangan Konvoi…!

Previous article

“Waroeng Buku” Turut Mencerdaskan Bangsa….!

Next article

You may also like

More in Featured