FeaturedInfokuPemerintahan

Tanggulangi Bencana Longsor di Desa Nanggewer Minim Anggaran.

0

TASIKMALAYA, BEREDUKASI.COM — DESA Nanggewer di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Merupakan salasatu wilayah di Pagerageung yang memiliki titik rawan longsor terbanyak dan tersebar di setiap tempat. Saat datang musim penghujan wilayah tersebut lebih meningkatkan kewaspadaan.

Hal itu diakui Kepala Desa Nanggewer, Endang Sunarli. Saat dikonfirmasi melalui laman pribadi WhatsApp pada Kamis, 17 November 2021 terkait pemberitaan insiden longsor yang terjadi di wilayahnya.

‘Hampir semua di wilayah Nanggewer adalah titik rawan longsor,’ tulisnya dalam WhatsApp.

Disebutkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Aparat Desa guna memaksimalkan Anggaran Desa terkait penanganan longsor.

‘Kami akan melakukan Rakor dengan Aparat Desa, termasuk diantaranya dengan Sekdes,’ tuturnya.

Disadarinya, Nanggewer merupakan wilayah yang kerap diterjang tanah longsor saat musim hujan tiba. Meski, tuturnya, di kawasan tersebut terdapat sejumlah tanaman keras.

‘Tanaman itu tumbuh dan ditanam dengan tujuan menyerap air hujan dan menahan labilnya kontruksi tanah,’ tandasnya.

‘Untuk wilayah yang ada pemukiman, tebing yang rawan longsor dilakukan dengan cara Swadaya masyarakat. Yaitu membuat Tembok Penahan Tebing atau TPT,’ cetusnya lagi.

Diakuinya, Anggaran Desa untuk membuat TPT di sejumlah titik rawan longsor, anggarannya sangat minim. Itu artinya pihak Desa, tidak bisa berbuat banyak untuk menanggulanginya.

‘Jika dilakukan pembuatan TPT menggunakan Dana yang ada, kita minim, morat marit,’ kata Endang.

Ditambahkan lagi, pihaknya tetap menghimbau warga untuk waspada dan berhati hati terutama mereka yang berada diantara tebing.

‘Ini hanya mengandalkan Swadaya Masyarakat. Masa pemilik rumah membiarkan rumahnya tergerus longsor. Tentu mereka membenahi diri di sekitarnya,’ jelas Endang.

Menyinggung bantuan dari pihak Pemerintah Kecamatan terkait penanggulangan TPT. Endang tidak menampik. Menurutnya, pihak Kecamatan pun tidak jauh beda dalam segi Anggaran.

‘Saya tahu betul kondisi anggaran Pemerintah Kecamatan. Jadi selagi bisa ditanggulangi pihak Desa kita jalan. Kalaupun minta bantuan dipastikan anggarannya pabetot-betot,’ tambahnya.

‘Terus terang saya ini lagi sakit. Malah sama dokter dikasih surat dokter untuk istirahat. Tapi kalau lagi situasi seperti ini tidak bisa istirahat. Apalagi disodori sederet pertanyaan, bikin pusing,’ pungkasnya. (Ombik).

admin

Dedi Supandi, ‘Sekolah Tidak Boleh Pungut Biaya Dengan Judul Apapun’.

Previous article

Lulusan Universitas Sangga Buana YPKP Terserap Dunia Kerja Hingga 70 Persen.

Next article

You may also like

More in Featured