Bandung, BEREDUKASI.Com – SEBAGAI perekat budaya Sunda dan Jawa telah digelar acara bertajuk Harmoni Budaya Sunda– Jawa Dengan Tarian-Tarian Khas Sunda dan Madura yang digelar di Jl. Diponegoro, Kota Bandung, beberapa waktu.
Kedua tarian tersebut ditampilkan oleh Sanggar Seni Gugum Gumbira, mampu memberi warna tersendiri. Sekaligus perekat kebersamaan Sunda dan Jawa serta kayanya budaya di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur DI Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo alias Pakde Karwo.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X.
Dalam sambutanya mengatakan, Harmoni Budaya Jawa-Sunda berpotensi memperluas kerja sama antara Provinsi Jabar, DI Yogyakarta dan Jatim.
“Kegiatan ini punya nilai penting sebagai sarana promosi potensi Wisata Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Kepada masyarakat luas,” ujar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X, ketika membacakan sambutan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Sementara Pakde Karwo, mengaku dirinya merasa senang Harmoni Budaya Jawa-Sunda digelar di Bandung. Harmoni Budaya Jawa-Sunda berpotensi mempromosikan budaya dan pariwisata, masing masing daerah, baik Jabar, Jatim, dan DI Yogyakarta.
“Jawa Barat memiliki kultur menarik untuk turis. Begitupun Keraton Yogyakarta yang memiliki daya tarik tersendiri. Sebagai tempat baik untuk melihat budaya. Siapa yang tidak tahu Gunung Bromo dan Gunung Semeru, gunung terindah ketiga di dunia,” ujarnya.
Sementara Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengatakan, bahwa Harmoni Budaya Jawa-Sunda adalah bukti kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Sehingga tidak ada alasan kalau tidak dapat bersatu.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur DI Yogyakarta yang memberikan gagasan mempelopori penyatuan rekonsiliasi budaya. Dengan sebuah simbol hadirnya Jl. Siliwangi dan Jl. Padjadjaran di Yogyakarta,” kata Aher.
Acara puncak Harmoni Budaya Sunda-Jawa tersebut ditandai dengan peresmian nama Jl. Majapahit, Jl. Hayam Wuruk dan Jl. Citraresmi di Kota Bandung.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan dua jalan provinsi yang diusulkan akan diganti adalah Jl. Gazebo (depan Hotel Pullman) dan Jl. Kopo pendek (RS Immanuel). Namun, belum ditentukan yang mana jalan diberi nama Jl. Majapahit dan Jl. Prabu Hayam Wuruk. (Red)