Bandung, BEREDUKASI.Com – BAGI Tarisa Nurul Salimi atau Tarisa, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain adalah cita-citanya.
Karena ia ingin dapat membantu merubah nasib orang lain menjadi lebih baik. Sebab itu ia ingin menjadi Psikolog yang dapat membantu orang lain mengatasi masalahnya masing masing.
“Saya berharap semoga bisa menjadi pribadi yang baik, bermanfaat, menginspirasi, membanggakan diri sendiri, orang tua, teman teman, orang sekitar, dan semuanya,” jelasnya gadis kelahiran Bandung, tanggal 27 November 2001.
Mengenai hobi, Tarisa mengatakan bahwa ia senang bermain gitar. Karena memang ia menyukai musik dan mengidolakan band 5 Seconds Of Summer.
“Saya juga senang menggambar, terkadang suka menggambar. Lalu mewarnai pake cat akrilik dan diiringi musik yang tenang. Tentunya untuk menghilangkan stres dan lelah,” terang penyuka warna hitam dan pastel ini.
Selain itu gadis dengan tinggi 168 cm ini pun mengaku bahwa ia hobi membaca novel, khususnya novel dengan genre fantasy. Dan Tarisa juga senang membuat cerita yang diupload di wattpad, menggunakan ake account agar tidak diketahui bahwa ia yang menulis.
“Saya juga senang mengedit video random, tapi tidak pernah saya upload ke mana-mana. Karena menurut saya masih belum terlalu bagus,” ungkapnya yang hobi berbagai macam makanan terutama yang manis-manis.
Siswi SMA BPI 2 Bandung, kelas 11 IPA 3 ini, juga tengah sibuk belajar agar bisa meraih cita-citanya. Dan saat ini ia juga menjabat sebagai ketua kluster 4 di Forum Komunikasi Anak Kota Bandung (FOKAB) Tentang pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kebudayaan. Kemudian ia juga tergabung dalam 2 band dan saat ini menjadi bassist.
“Untuk tokoh idola saya menggemari Aulion, dia selalu menjadi berbeda diantara yang lain, anaknya anti-mainstream, asik, receh, baik dan ramah. Serta sangat menginspirasi, karena berkegiatan bersama teman tuli. Dia pun sangat menyengkan ketika berbicara tentang seni, sayangnya saya belum pernah bertemu dengannya,” ulasnya.
Selain itu, Tarisa juga mengatakan bahwa ia banyak terinspirasi dari orang-orang disekitarnya ataupun yang dia kenal. Karena menurutnya, setiap orang itu punya kisah suksesnya masing masing. Punya caranya tersendiri untuk mengatasi setiap yang ada didalam orang itu sendiri. Sebab itu ia senang mendengarkan kisah-kisah orang lain yang dapat di jadikan referensi untuk dirinya sendiri. Ia juga senang “sharing” dengan temen-temannya, karena “Sharing is Caring”.
“Yang membuat saya bersemangat adalah Mamah. Mamah selalu melakukan apapun untuk saya. Melihat Mamah membuat hati saya terus berkata “ayo tar lanjutkan, jangan buat mamah terus-terusan berjuang seperti itu, saatnya kamu yang membalas semua yang sudah mamah lakukan untukmu”,” ucapnya.
Kakak dari Aliya Faiza Hanun dan Dara Maisa Hanif ini berkata, bahwa hidup adalah anugrah. Sehingga tidak boleh disia–siakan. Ia juga berharap dapat menjawab semua do’a-do’a yang telah kedua orangtuanya lantunkan kepada Allah SWT.
“Terakhir, untuk teman-teman yang sedang membaca tulisan ini. Saya hanya ingin berkata untuk selalu semangat. Jawablah semua do’a orangtua kita yang pastinya itu baik. Jangan sia-siakan hidup ini. Berbuat baiklah, layaknya kita akan mati esok. Dan berproseslah, layaknya kita akan hidup selamanya,” tutupnya pada minggu pagi itu penuh semangat. (Tiwi Kasavela)