Purwakarta, BEREDUKASI.Com — TERNYATA jika kita makan Sate Maranggi H. Aneng. Semakin menarik karena “Tata Cara” makannya yaitu puluhan sate yang sudah dibakar dihidangkan dipiring.
Kemudian para “Penikmat” Kuliner ini bebas mengambil. Walaupun kita tidak kenal satu sama lainnya. Kita bisa mengambil bebas, siapa cepat itu yang dapat. Dan justru dengan cara seperti ini, jadi terjalin tali silaturahmi. Kita jadi bisa saling kenal, tidak jarang ketika kita akan mengambil satu tusuk sate, bisa jadi seperti rebutan yang ujung-ujungnya jadi saling tertawa lepas. Bahkan yang tadinya tidak kenal jadi kenal.
“Nah… kelebihan makan Sate Maranggi disini, ini kelebihannya kita jadi banyak saudara. Karena kita bisa saling ambil sate, siapa cepat itu dapat. Tapi tetap kalau mau bayar kan, dilihat dari tusuk satenya. Makanya bekas kita makan, jangan lupa dikumpulkan tusukannya hahaha…,” tutur salaseorang pembeli yang makan bareng ditempat itu.
“Berbeda kan dengan ditempat lain, masing-masing sudah pesan/porsi. Disini kan bebas.” timpalnya lagi.
“Memang seperti inilah yang membuat suasana menjadi akrab. Penuh dengan kegembiraan yang tentunya semakin menambah nafsu makan,” jelas Herri, salaseorang “penikmat” Kuliner dari Bandung. Dengan wajah penuh keringat saking menikmatinya Sate Maranggi. (HKS)