FeaturedInfokuPemerintahanUncategorized

Tata Ruang Kota Bandung Yang Kian Semrawut

0

BANDUNG, BEREDUKASI.COM — SETIAP sudut Kota Bandung, dihiasi dengan ‘Kumpulan’ (Reuni) tiang-tiang jaringan. Dan tidak hanya itu, bentangan kabelnya pun hampir di setiap ruas jalan dan ini sangat membahayakan. Tengok salasatunya ya, di Jl. Aceh dekat Kodam III/Siliwangi.

Hal ini selain merusak Estetika juga bisa melumpuhkan Ekonomi Kota Bandung. Jika terjadi ‘Force Majeure’ yang berakibat putusnya kabel-kabel tersebut.

Hal ini mengusik Deniy Zaelani seorang Peneliti sekaligus Praktisi Tata Ruang. Deni menelisik lebih jauh masalah Tata Ruang di Kota Bandung.

Deni Zaelani menilai Pemerintah Kota Bandung, telah gagal untuk memanfaatkan Tata Ruang sebagaimana mestinya. Padahal menurutnya, di Kota Bandung itu banyak Pakar Tata Ruang yang bisa diajak untuk berkolaborasi untuk memanfaatkan Disiplin Ilmu yang dimilikinya.

‘Semua itu kembali kepada niatan Pimipinannya (Wali Kota). Tata Ruang ini, artinya setiap ruang yang ada harus ditata. Bukan malah dibiarkan berjalan apa adanya,’ ungkap Deni kepada wartawan, Senin, (5/12/2022).

Diungkapkanya, di dalam Ilmu Tata Ruang itu ada berbagai disiplin Ilmu. Tentunya Kota Bandung memiliki segalanya. Namun yang diherankan Deni, semakin kesini Tata Ruang di Kota Bandung semakin semrawut.

‘Coba lihat, kabel-kabel semrawut dan mengganggu keamanan dan kenyamanan di jalan. Seharusnya Pemerintah Kota Bandung, memfasilitasi atau dengan kata lain menyediakan tempat (Ducting) untuk kabel-kabel tersebut. Supaya aman dan tidak merusak pemandangan. Dan ini bagian dari Tata Ruang,’ jelasnya.

‘Ketika jaringan kabel itu terputus akan berimbas pada Perbankan, telekomunikasi maupun yang lainnya. Dan ujung-ujungnya berpengaruh pada Roda Ekonomi,’ imbuhnya.

Bukan hanya itu, Deni pun menyoroti Pedestrian (Trotoar) di Kota Bandung. Kini banyak yang beralih fungsi, menjadi lahan untuk berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL).

‘Coba lihat sekarang kondisi pedestrian banyak yang sudah beralihfungsi menjadi sarana untuk PKL berjualan. Ini kan, sudah Merampas Hak para pejalan kaki. Jadi sekali lagi saya tegaskan, kalau Pemerintah Kota Bandung telah gagal memanfaatkan Tata Ruang sebagaimana mestinya,’ tegasnya.

‘Jadi kalau memilih Pemimpin (Wali Lota) itu haruslah yang mencintai atau rasa memiliki daerahnya. Jadi hal sekecil apap pun pasti akan diperhatikan,’ pungkasnya. (Sip).

admin

‘Tugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi’ di SMAN 25 Kota Bandung Diresmikan Gubernur

Previous article

Menjelang Nataru PT Pos Indonesia Fokus Pada Tiga Program Utama

Next article

You may also like

More in Featured