Kabupaten Bandung, BEREDUKASI.Com – SEKOLAH Dasar Negeri 04 Talun yang terletak di Kompleks SDN Talun, Kampung Talun, Desa Tanggulun, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung memiliki rekam jejak sejarah.
Sekolah yang didirikan oleh Ibu Negara, Fatmawati tahun 1958 itu, kini sudah memiliki bangunan permanen dua tingkat.
Menurut salaseorang Guru SDN 04 Talun yaitu Atin Solihat, awalnya SD ini tidak memiliki ruangan kelas. Ruangan yang dipergunakan adalah ruangan dapur milik salah seorang warga.
Setelah itu berpindah tempat ke sebuah pabrik tenun, dengan dinding menggunakan bilik kayu.
“Bahkan bangku dan meja pun dari bambu,” katanya.
Disebutkan, sejarah itu didapatkan dari ceritera kedua orang tuanya yang menjadi tenaga pengajar di SD tersebut.
“Orangtua saya bernama Bapak Ayas dan Ibu Ramnah, menjadi Tenaga Pengajarnya di sini. Sejak pertama sekolah diresmikan,” imbuhnya lagi.
“Saat masih hidup Orangtua saya sering berceritera tentang sejarah SDN 04 Talun ini,” jelasnya.
SDN 04 Talun Tetap SD Induk.
Sejalan dengan pergantian kepemimpin, revolisi SDN 04 Talun terus mengalami perubahan, hingga mengalami pemekaran menjadi SD Komplek.
“SD Induknya tetap SDN 04 Talun,” kata Kepala Sekolah SDN Talun IV, Hj. Ai Suryani, S.Pd
Beragam prestasi pun pernah diraih dalam berbagai bidang perlombaan yang diikutinya. Baik tingkat SD, tingkat Kecamatan hingga tingkat Kabupaten Bandung.
“Mulai juara lomba Pildacil, lomba senam, lomba pramuka hingga cerdas cermat,” kata Ai.
Tenaga pengajar yang dimiliki, kata Hj. Ai, Guru yang telah memiliki strata S1 atau Sarjana Pendidikan.
Diakuinya, letak geografis SDN 04 Talun berada di tengah pemukiman warga juga jarak dengan aliran sungai Citarum kurang lebih puluhan kilo meter.
“Pada waktu datang musim penghujan lebat debit air sungai Citarum naik. Sudah pasti bangunan sekolah kami banjir,” jelasnya.
Kendati demikian, respon warga untuk memasukan anaknya ke SD 04 Talun dari tahun ke tahun terus meningkat.
Hingga saat ini, tambahnya, jumlah siswa secara keseluruhan kurang lebih 200 orang.
“Jadi kalau dirata ratakan setiap kelasnya mencapai 30 orang,” pungkasnya. (Ombik)