EkonomiFeaturedInfokuRelationshipsTNI/Polri

Timnas Indonesia Kalah, Langsung Melempar Kereta Api Yang Sedang Beroperasi

0

GELIATEKONOMI, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 (Daop 2) Bandung. Dengan tegas mengecam tindakan pelemparan batu dan benda keras lainnya terhadap kereta api yang sedang beroperasi.

“Aksi ini tidak hanya membahayakan keselamatan para penumpang dan awak kereta, tetapi juga merusak fasilitas yang menjadi bagian dari Layanan Publik,” jelas Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi.

Pelemparan terhadap Kereta Api, tindakan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan Sanksi Pidana sesuai dengan Pasal 194 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Pasal tersebut menyebutkan bahwa setiap orang yang merusak Fasilitas Perkeretaapian. Sehingga membahayakan keselamatan umum. Dapat dipidana dengan penjara paling lama 15 tahun atau denda maksimal Rp.1 miliar.

*Tingkatkan Kesadaran dan Tanggung Jawab Bersama*

KAI Daop 2 Bandung mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalanan Kereta Api. Kesadaran dan tanggung jawab kolektif sangat diperlukan. Demi terciptanya lingkungan yang aman bagi Moda Transportasi Publik ini.

“Kami meminta seluruh pihak untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu Operasional Kereta api. Kereta Api adalah sarana Transportasi Milik bersama yang harus dijaga keamanannya,” jelas Ayep.

*Tindakan Tegas Terhadap Pelaku*

Menilik dari kejadian aksi pelemparan batu ke Kereta Api Argo Parahyangan (KA 36A) relasi Gambir – Bandung, yang terjadi pada Jum’at 15 November 2024 sekitar pukul 19.57 di KM 100-101 petak jalan Cibungur, Purwakarta. Dari kejadian ini, mengakibatkan kaca Kereta Panoramic di tempat duduk 6C/6D pecah, dan beruntung tidak melukai korban yang ada di dalam kereta tersebut.

Setelah menerima laporan kejadian ini, jajaran Polsuska KAI Daop 2 Bandung yang dipimpin langsung oleh Deputy Pengamanan Operasi KA Daop 2. Langsung bertindak cepat dalam menelusuri lokasi kejadian. Dari hasil penelusuran, didapatlah seorang Pelaku Pelemparan yang mengakui melakukan aksi pelemparan tersebut dengan sadar.

Pelaku yang berhasil diamankan, dengan inisial AB warga Munjul Jaya Permai RT. 026 RW. 007, Desa Munjul Jaya, Purwakarta. Dengan pekerjaan sebagai pengepul sampah, merupakan seorang warga yang tinggal di Sekat jalur Kereta Api di lokasi kejadian. Motiv dari pelaku melakukan aksi pelemparan adalah iseng dan kesal akibat Timnas sepak bola yang ditonton mengalami kekalahan.

Ayep menjelaskan dengan adanya kejadian ini, pelaku yang berhasil diamankan dituntut ganti rugi akibat kerusakan yang terjadi. Pada sarana Kereta Panoramic di KA Argo Parahyangan dan berkoordinasi dengan pihak kewilayahan setempat. Guna memberikan efek jera kepada pelaku. Selain itu jajaran KAI Daop 2 Bandung juga, melakukan Koordinasi dengan Tokoh Masyarakat di lokasi kejadian. Dalam penyelesaian kejadian pelemparan ini, agar hal ini tidak terjadi kembali.

KAI Daop 2 Bandung terus meningkatkan keamanan perjalanan Kereta Api. Dengan terus melakukan Patroli Keamanan di sepanjang jalur rel yang rawan terhadap aksi serupa. Upaya lain yang dilakukan yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat. Berupa Sosialisai himbauan keselamatan perjalanan (Kereta Api) kepada warga di sekitar jalur rel. Dan mengajak masyarakat untuk ikut terlibat langsung dalam mengamankan Perjalanan Kereta Api

“KAI Daop 2 Bandung berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang aman, nyaman dan tepat waktu, Berbagi seluruh pengguna Jasa Kereta Api. Kami mengajak masyarakat untuk melaporkan jika melihat aksi pelemparan, aksi vandalisme, atau hal-hal mencurigakan lainnya yang dapat membahayakan Perjalanan Kereta api kepada kami. Dapat melalui nomor kontak resmi KAI +62811-1211-1121 atau media sosial resmi KAI @kai121_ atau @keretaapikita,” tutup ayep. (Sip).

admin

Langsung Muncul J-Fest, Ketika Menatap Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025

Previous article

Ini Cerita Sekwan OKU Berbohong, Tanpa Rasa Malu Akui Dirinya Saudara YPN

Next article

You may also like

More in Ekonomi