Bandung, BEREDUKASI.Com — UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Mengadakan Stadium General Program Beasiswa 5000 Doktor PTKI Pascasarjana Tahun Akademik 2018-2019. Dengan tema “Integritas Kitab-Kitab Turast (Klasik) dan Implikasinya Terhadap Metodologi Riset”. Yang diisi oleh DR. Lilly Suzanna dari Brunai Darussalam dan di Moderatori DR. Hj Qiqi Yulianti Zakiyah, M.AG. Pada hari Senin (24/9/18). Bertempat di Auditorium Utara Kampus II Pascasarjana Lantai 4, Jl. Raya Soekarno Hatta, Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage Bandung.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa-mahasiswi S2 dan S3 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Yang terdiri dari berbagai jurusan, berlangsung dengan lancar dan mendapatkan perhatian dari peserta.
Uus Ruswandi M.Pd Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan. Bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas akademik mahasiswa-mahasiswi, Terlebih yang terkait dengan prodi masing-masing yang nantinya. Akan meningkatkan motivasi dalam mengkaji dan mengeksplor ilmu dengan lebih luas.
“Kegiatan ini juga direspon positif oleh mahasiswa. Karena memang materinya menarik, beririsan dengan kajian dengan ilmu yang didalami,” terang Uus.
Kajian dalam mengembangkan integrasi ilmu ini juga, lanjut Uus sangat penting apalagi UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki konsep “wahyu memandu ilmu”. Dimana peran dan nilai-nilai keIslaman harus berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, salasatunya lewat “riset”.
Lutfi, mahasiswi semester 1 S2 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Mengungkapkan bahwa acara ini sangat menarik dan membuka wawasan.
“Semakin termotivasi untuk mengetahui mengenai riset berbasis kitab turast. Apalagi pemateri dalam acara ini juga dari Brunai Darussalam. Sehingga bisa mengetahui perspektif “riset” lainnya dari negara tersebut,” jelas Lutfi.
Rani, mahasiswi semester 1 S2 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) juga mengatakan. Bahwa ia berharap kedepannya, akan terus diadakan kegiatan yang seperti ini. Agar membuka cakrawala berpikir dan pemahaman baru dalam melakukan “riset”. (Tiwi Kasavela)