Bandung, BEREDUKASI.Com — MELALUI Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang dilakukan antara UIN SGD Bandung dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat. Merupakan upaya mencetak “Sarjana Ulama Zaman Now”. Sebagai suatu upaya mengangkat marwah Santri bermartabat akan segera terwujud.
Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor UIN SGD Bandung, Prof.Dr.H.Mahmud, M.Si yang didampingi Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Drs. H. Ahmad Luthfi, M.M., Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. H. Jaenudin, M. Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, Wakil Dekan I, Dr. Mulyana, Lc., M.Ag dan Wakil Dekan II, Dr. Wawan Hernawan, M.Ag. Dalam acara Pembukaan Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan PBSB Dalam Negeri Provinsi Jawa Barat Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, yang digelar di Hotel Mutiara Bandung, beberapa waktu lalu.
Rektor menuturkan keberadaan Sarjana Ulama “Zaman Now” yang berasal dari Santri, lulusan Pondok Pesantren sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Karena mereka menggunakan teknologi dalam melakukan Dakwah.
Bagi Rektor, konsep ini tidak cuma untuk mencetak Kiai dan Ulama biasa. Tetapi bertujuan untuk membentuk, mengkader dan menghasilkan Kiai dan Ulama yang benar-benar memahami ilmu agama dan melek dengan perkembangan zaman dan teknologi.
“Karena itu, kami sebut sebagai Sarjana Ulama Zaman Now. Salasatu cara menyiapkannya melalui PBSB,” tegasnya.
Mengingat peran besar Pesantren berkontribusi dalam peningkatan akses partisipasi pendidikan masyarakat telah diakui semua pihak. Namun hal ini perlu ditindaklanjuti, dengan usaha untuk meningkatkan mutu dan kapasitas kelembagaaan pendidikan. Bahkan terhadap Komunitas Pesantren, khususnya Santri.
Rektor menegaskan pemberian beasiswa pada Santri yang secara ekonomi kurang mampu, tapi bertekad kuliah dan belajar agama dengan sungguh-sungguh dapat meningkatkan potensinya di UIN Bandung.
“Setelah diterima di UIN SGD Bandung. Mereka di siang hari kuliah dan malamnya kembali ke Rumah Al-Quran, dibawah asuhan Profesor dan Doktor Muda untuk mondok, menimba dan memperdalam ilmu-ilmu keislaman,” paparnya.
Selama kuliah mereka akan mendapatkan pendidikan umum, teknologi informasi dan ilmu agama. Tentunya segala kajian dan ilmu-ilmu kontemporer diajarkan. Misalnya, Fiqih tentang lingkungan, Fiqih tentang lalu lintasdan lain sebagainya. Sedangkan di Rumah Al-Quran mereka diasuh oleh Profesor yang didampingi Doktor-Doktor tetap mempelajari kitab-kitab klasik.
Dengan metode ini, Rektor berkeyakinan mahasiswa mampu Berdakwah dengan cara cepat di masyarakat yang modern yang serba menggunakan teknologi. Sebagai contoh pada saat menerangkan ayat-ayat tentang dahsyatnya kiamat. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki mahasiswa, akan mampu menampilkan animasi yang menggambarkan peristiwa tersebut.
“Dengan begitu, penjelasannya akan lebih cepat dapat dimengerti. Sehingga lulusan UIN SGD, yakni Sarjana Ulama Zaman Now ini. Siap bersaing dengan Perguruan Tinggi lain yang sangat memegang teguh falsafah telur ayam daripada telur bebek,” ujarnya.
Kabid PD Pontren, H. Abubakar Sidik menjelaskan, seleksi PBSB ini merupakan agenda tahunan dari Direktur PD Pontren Kemenag RI.
Sudah beberapa tahun belakangan ini, Kanwil Kemenag Jawa Barat mengadakan kerjasama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk pelaksanaan PBSB.
“Saya berharap Rakor ini, dapat membahas berbagai hal yang penting dan harus dilaksanakan pada saat seleksi nanti. Selain itu juga menyamakan visi misi antara Kanwil Kemenag Jabar dan UIN SGD. Sehingga dapat tercipta dan terjalin kerja sama yang baik,” paparnya.
“Dengan adanya PBSB ini diharapkan para Santri, memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan pendidikannya. Ke jenjang Perguruan Tinggi, sehingga para Santri ini dapat mengabdi di Pondok Pesantren dan menjadi calon Ulama yang cerdas,” ujarnya. (MIF)