FeaturedPemerintahan

Wagub Jabar : Hari Aksara Internasional Menjadi Momentum Berantas Buta Huruf……!

0

Garut, BEREDUKASI.Com, — WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan minat membaca masyarakat. Salasatunya dengan menghadirkan Kolecer (Kota Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library).

Untuk itu, bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional atau International Literacy Day 2019. Harus dijadikan sebagai momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya membaca dan mendorong sejumlah pihak guna memberantas buta huruf.

“Hari Aksara mengingatkan kembali masyarakat, agar melek huruf dan gemar membaca, membaca dan membaca,” kata Uu, saat menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di Halaman Pendopo, Kab. Garut, beberapa waktu lalu.

Dikatakan, melalui program Inovasi “Kolecer” yang sudah disebarkan ke-27 Kabupaten/Kota. Kegiatan “Kolecer” bisa ditempatkan dimana saja. Kalau di Desa, “Kolecer” bisa ditempatkan di Balai Desa. Sedangkan, di perkotaan, Kolecer bisa hadir di trotoar atau taman.

Sedangkan, Candil merupakan e-Library yang menyediakan lebih dari 500 judul e-Book. Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya.

“Inilah inovasi memperkuat Budaya Literasi di Jawa Barat,” ucap Uu.

Uu pun menyatakan, salasatu cara menghindari berita bohong atau Hoax dengan meningkatkan Literasi.

“Dengan membaca kita dapat ilmu, pengetahuan. Seseorang bisa sukses dengan banyak membaca, membaca itu penting,” ucapnya.

Selain itu, kata Uu, Pemda Provinsi Jabar pun sedang memberantas buta huruf Al Quran dengan menggagas sejumlah program. seperti Magrib Mengaji dan Satu Desa Satu Hafidz (Sadesa). Program itu juga diluncurkan untuk meningkatkan pengetahuan agama, khususnya generasi muda.

“Termasuk pemberantasan buta huruf Al Quran dengan Maghrib Mengaji dan Sadesa, bekerjasama kiai, para ulama dan ormas Islam. Pendidikan agama jangan ketinggalan, itu bagian dari pendidikan karakter,” katanya.

“Jawa Barat dibawah 1 persen (angka buta huruf), tapi Jawa Barat penduduknya banyak hampir 50 juta jiwa. Semoga angka ini terus menurun,” imbuh Uu.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) Kemendikbud RI Harris Iskandar mengatakan, Hari Aksara Internasional diperingati untuk memberantas buta huruf.

“Maka semua elemen bersepakat melakukan startegi dalam pemberantasan buta huruf.
Sekarang hanya tinggal 1,93 persen. Pada dasarnya, umur 15- 59 tahun persentase buta huruf sudah semakin sedikit,” ulasnya.

Meski begitu, kata Harris, dalam Sustainable Development Goals atau SDG’s, buta huruf harus diberantas pada 2030. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Mudah- mudahan 2030 sudah mendekati ke nol,” katanya.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa peringatan Hari Aksara Internasional 2019 tingkat provinsi dengan tema “Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat dihadiri oleh 10.000 peserta dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar.

Rudy pun menyatakan, Hari Aksara Internasional merupakan momentum untuk menyosialisasikan program percepatan pemberantasan buta huruf.

“Kita berharap bisa menjadikan Kabupaten Garut khususnya, serta Jabar pada umumnya semua bebas dari buta huruf, semuanya melek dengan huruf-huruf yang akan bisa mencerdaskan anak-anak kita,” tambahnya. (Hms/Red).

admin

Program Pemeliharaan Anak Ayam Harus Dapat Penilaian Dari Guru….!

Previous article

PSMK Disdik Jawa Barat Terus Menggalakkan Program Yang Menunjang Peningkatan Kompetensi Siswa……!

Next article

You may also like

More in Featured