Soreang, BEREDUKASI.Com — DALAM rangka “Hari Pangan Se-Dunia XXXVIII 2018”. Provinsi Jawa Barat bersama Food and Agriculture Organization, Dewan Ketahanan Pangan Kementrian RI, Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten,Bandung. Mengadakan “World Food Indonesia Day” yang diadakan di Kawasan Gedung Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, beberapa waktu yang lalu.
Ir. Lilis Irianingsih M.P Kabid Konsumsi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. Menerangkan bahwa Hari Pangan Dunia, selalu diperingati setiap tgl 16 Oktober dan untuk tingkat provinsi Jawa Barat. Pada tahun ini, diadakan di Kabupaten Bandung Barat dengan tema “Jawa Barat Mandiri Pangan 2030”.
Tema ini diambil, karena banyak kasus tentang pangan yang tidak tertangani dengan baik.isalnya stunting, gizi buruk atau rawan pangan.
“Dengan peringatan ini, semoga masyarakat lebih mengerti dan memahami tentang masalah pangan yang ada di Jawa Barat. Karena kondisi pangan, akan berpengaruh terhadap terciptanya generasi muda yang sehat, cerdas aktif produktif dan berdaya saing tinggi,” jelasnya.
Lilis melanjutkan bahwa masalah-masalah anak. Misalnya “Stunting” yaitu dimana tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Hal ini disebabkan karena pada saat ibunya mengandung, sang ibu tidak memperhatikan kebutuhan gizi janin. Sehingga saat dilahirkan anak pendek dan dalam perkembangan tinggi badannya terhambat.
“Acara ini pun mengulas, bahwa masalah pangan adalah masalah yang krusial. Sebab pangan berefek pada gizi, kecerdasan anak,” tambahnya.
Adapun rangkaian dari kegiatan ini meliputi pameran pangan, penghargaan kepada kelompok yang memiliki perhatian pada masalah pangan, Bazar UKM pangan, bazar murah bahan pangan, rekor MURI, kesenian tradisional dan gelar seni dari 31 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, gerakan minum susu dan telur untuk anak-anak sekolah yang diikuti sekitar400 anak.
Disamping itu adapula aneka lomba seperti lomba karaoke, lomba foto, lomba stand, lomba edukasi berupa cerdas cermat tentang pangan, lomba keterampilan buah dan bunga dan Talkshow seputar pangan. Hiburan dan doorprize. Di hari terakhir ada tausiyah dari Aa Gym.
“Kami juga mengadakan Icip-icip makanan untuk anak-anak dan para tamu berupa salad, udang dan telur. Karena berdasarkan data BPS tingkat konsumsi sayur dan protein orang Jawa Barat masih rendah. Karena itu kami menyajikan menu tersebut,” tambah Lilis.
Di samping itu ada pula sosialisasi mengenai makanan yang baik yaitu makanan yang beragam, seimbang dan aman.
“Beragam artinya tidak tergantung pada satu jenis makanan. Selama ini makan kan….identiknya dengan nasi saja. Padahal ada talas, ubi, singkong dan lainnya. Seimbang disesuaikan dengan umur, aktifitas, jenis kelamin, kemudian aman dengan tidak menggunakan boraks, formalin dan bahan-bahan lainnya,” tutup Lilis sore itu. (Tiwi Kasavela)