Bandung, BEREDUKASI.COM — HARI Selasa (3/7/18) Yayasan Biruku Indonesia, mengadakan acara halal bihallal di Kafe Kebon Jl. Bagusnragin no. 7, Bandung.
Juju Sukmana, founder dan pembina Yayasan Biruku Indonesia mengatakan bahwa inti dari kegiatan ini adalah upaya untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan usai lebaran iedul fitri beberapa waktu lalu.
“Tujuannya tentu untuk memberikan motivasi yang besar kepada anak-anak dan orang tua. Sebagai penambah semangat pula setelah libur dan sebelum memulai kegiatan rutin kembali.” Ungkap Juju.
Acara yang berlangsung dari pukul 15:00-18:00 WIB ini, diawali dengan pembukaan, bersalam-salaman dan bertukar hadiah sebagai tanda kasih sayang dengan bertukar hadiah. Kemudian diakhiri dengan hiburan menyanyi dan berjoged bersama serta makan-makan. Adapula beberapa peserta yang membawa “kakaren'” atau oleh-oleh Lebaran.
“Kegiatan informal seperti ini sangat baik untuk menguatkan tali silaturahmi satu sama lain. Juga dapat menjadi ruang untuk bertukar pikiran,” jelas Juju.
Selain dihadiri oleh sekitar 25 keluarga, “Yayasan Biruku Indonesia” juga. Mengundang Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Barat, sebagai Pembina dan Pemberi masukan untuk mewujudkan pemberdayaan, juga merangkul anak Disabilitas agar memiliki kesempatan yang sama.
“Ada pula Rekanan SLB yang merupakan mitra. Agar bersinergi dan saling berbagi informasi ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara mendampingi ABK,” tambahnya.
Tentunya “Yayasan Biruku Indonesia” ingin menjadi Lembaga Sosial yang kuat dan dapat merangkul para orangtua untuk berperan aktif secara langsung, mengetahui dan bertanggung jawab dengan anak-anaknya. Serta memotivasi mereka agar kian mandiri, tangguh dan menjadi orang tua yang super juga bahagia.
Adapun kegiatan “Yayasan Biruku Indonesia” yang berkantor di Jl. Senam I no. 8 Arcamanik Bandung. Tentunya selain berkumpul, juga mengadakan diskusi setiap minggu. Serta bincang bersama Psikolog Anak dan beberapa ahli dengan tempat yang bervariatif mulai dari kafe, taman dan lainnya.
“Harapan saya kepada anak-anak Disabilitas terutama autis. Semoga bisa kian tumbuh kemandiriannya, kepercayan dirinya juga kompetensinya. Bagi para orangtua juga semoga selalu bersemangat, untuk membesarkan anak-anak istimewa ini. Dengan rasa syukur dan ikhlas membimbing anak-anaknya bukan dengan marah dan terpaksa. Karena tidak ada yang salah dengan merawat ABK, tapi ini merupakan sebuah tantangan yang istimewa,” ungkap Juju.
Ditemui di tempat yang sama, Pengawas Sekolah Pendidikan Luar Biasa (PLB) Dinas Pendidikan Jawa Barat Nani Triani S.Pd., M.Si. Mengatakan bahwa kegiatan ini bisa dijadikan sebagai bagian dari parenting selain di sekolah.
“Yayasan Biruku Indonesia, memiliki ide yang bagus. Dengan halal bihallal ini, semoga orangtua yang memiliki ABK dapat termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dan bakat anak-anaknya. Dalam mengeksplor diri seperti bernyanyi dan bermain musik, sehingga potensi anak bisa terserap dan dikembangkan secara positif,” pungkas Nani. (Tiwi Kasavela)