By 
Klungkung, BEREDUKASI.Com — MENGEKSPRESIKAN diri, menekuni hobi hingga akhirnya berprestasi, ya… itulah Pande Kadek Yudiarta atau yang akrab disapa Yudi ini.
Sudah banyak prestasi yang di raih oleh pemuda kelahiran Denpasar, 9 Februari 1992 ini, diantaranya Juara Harapan 1 “Speech Contest”, Juara 3 “Olimpiade Sains” Bidang Komputer, tingkat Kabupaten, Juara 1 “Olimpiade Sains” Bidang Komputer tingkat Kabupaten, Juara 1 “Three Point Contest”, Juara 3 ‘Kompetisi Basket” kategori Umum Perbasi Buleleng, ‘Bagus Klungkung 2017″, Runner Up III “Bagus Bali 2017”.
Tentu bukan hal yang mudah, menjadi aktif dan mengikuti berbagai ajang. Banyak usaha dan mimpi yang Yudi harapkan di masa yang akan datanh dengan terus memaknainya.
Lalu apa saja aktifitas dari Yudi…?
“Selain menjadi videografer, saya juga hobi bermain basket. Karena olahraga merupakan salasatu cara kita, sebagai generasi muda untuk menghindari pergaulan yang mengarah ke sisi negatif. Saya memilih basket, awalnya karena mengikuti jejak kakak. Kakak saya lebih dulu terjun ke olahraga basket. Dan juga sempat mewakili daerah ke ajang provinsi,” jawab Yudi.
Terpicu karena ego pribadi yang tidak mau kalah, akhirnya Yudi terjun dan menekuni olahraga itu. Kini bergabung dengan salasatu klub bernama “Rajawali Basketball Club”. Dan klub tersebut seakan sudah menjadi rumah kedua untuknya.
“Disamping itu saya juga senang dengan musik, karena hal ini membantu dalam mengembalikan “mood” untuk menjalani ataupun melakukan aktifitas. Dan saya rasa tidak sedikit yang merasakan demikian, hidup tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang kita inginkan kan…?,” lanjut Yudi.
Musik bagi, Yudi sangat dekat dengan pekerjaan yang sedang ditekuninya saat ini yaitu menjadi seorang “videografi”.
“Cita-cita saya ke depan yang pasti, ingin membanggakan dan membahagiakan orang tua. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang Pengusaha yang bisa menampung potensi generasi muda di bidang dokumentasi khususnya videografi. Karena saat ini minat generasi muda di bidang foto dan video,” jelas Yudi, tentang cita-citanya.
“Saya ingin membantu mereka dengan cara memfasilitasinya. Semoga bisa terwujud,” timpalnya lagi dengan rasa penuh optimis.
Pemuda yang berasal dari Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali ini. Memiliki motto hidup “Bergayalah Sesuai Dengan Kemampuan”. Jadi kalau mau bergaya lebih, ya…harus diimbangi dengan usaha.
“Ada sebuah “quotes” yang sering saya baca dan sekaligus bisa memotivasi yaitu “Kehidupan Yang Sehat Adalah Kehidupan Yang Penuh Makna”. Ini saya kutip dari teori Logotherapy oleh Frankl,” jelas anak ke 2 dari 4 bersaudara ini.
Yudi juga bercerita, bahwa terlahir dari keluarga yang menurut kebanyakan orang termasuk dalam kategori mampu. Ini merupakan anugrah sekaligus cobaan. Dengan status seperti ini, tidak jarang dirinya selalu diremehkan. Karena dianggap apa yang bisa ia raih sampai saat ini, didapatkan dengan hanya meminta kepada orang tua.
“Saya ingin menunjukkan bahwa terlahir dengan status apapun tidak. Serta merta membuat kita menjalani hidup ini,dengan mudah. Kita sendiri yang menentukannya. Hidup tanpa tantangan, sedikit kurang seru bukan..?,” ucapnya bijak dengan senyum merekah dibibirnya. (Tiwi Kasavela)
