Jakarta, BEREDUKASI.Com — DI masa depan, Indonesia membutuhkan orang-orang terdidik dan kreatif. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, dunia pendidikan Indonesia antara lain membutuhkan tenaga guru yang terampil, kreatif dan inovatif. Guru yang mampu mengakomodasi kebutuhan murid melalui proses belajar mengajar dalam konten dan ritme penyampaian yang lebih bervariasi.
Demikian antara lain harapan yang mengemuka melalui “Jambore Kreativitas 1000 Guru Indonesia” Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, yang berlangsung selama tiga hari (Jum’at – Minggu, 23 – 25 November 2018).
Acara ini diselenggarakan Forum Kreativitas Guru Indonesia. “Diikuti para guru, khususnya guru TK, PAUD, SD, pemerhati anak, motivator dan para penyelenggara pendidikan pra-sekolah,” ujar Ketua Pelaksana Jambore Kreativitas 1000 Guru Indonesia, Euis Elok Ernawati S.Pd, saat menutup kegiatan ini, di Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (25/11/2018).
Para peserta jambore guru, terang Elok, datang dari 37 kota dan daerah di Indonesia. Mereka antara lain dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan dari penjuru tanah air lainnya.
Selama berlangsung kegiatan, para peserta mengikuti berbagai pelatihan, antara lain Parenting, Finger Painting, Outbond Motivation, Ice Braeking & Fun Game, Multimedia Kreatif, Dongeng Interaktif, EduMovie, Seni Gerak dan Lagu, Seni Kreatifitas Tradisional, Tari Kreasi Tradisional, dan Learning By Art.
Pelatihan bertumpu pada budaya kemandirian berbasis seni (kreatif). Dengan keterampilan ini, para guru diharapkan kelak memiliki komptensi mengajar dengan pendekatan yang menyenangkan, unik, kreatif, inovatif, demokratis, dan inisiatif.
“Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas para guru yang dapat ditularkan pada anak didik,” ujar Denny Kadarusman, selaku Koodinator Acara.
Forum Kreativitas Guru Indonesia, melibatkan para pakar dan pemerhati pendidikan dan kesenian, sebagai narasumber. Para pembicara dan istruktur, antara lain Dhanang Sasongko S.Psi (Direktur PAUD Institute dan Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak), Eddie Karsito (Wartawan, Penggiat Seni Budaya, dan Pemerhati Anak), Yati Surachman (Aktris Film). Serta Ari Supriyatno S.Pd.I (Koordinator Bidang Riset dan Pengembangan PAUD Institute).
Instruktur lainnya, Euis Elok Ernawati S.Pd (Ketua Umum Forum Guru Kreatif Indonesia), Bunga Tini S.Pd (Gita Persada Traning Center), Nurutakin S.sn,M.Sn (Dosen UMJ,Trainer Nasional di Bidang Anak Usia Dini), Neneng M.Pd* (Dosen UMJ & Trainer Nasional), Rian Hamzah (Literasi Muda), Hanggit M.Pd, (Dosen Universitas Pancasila), Denny Kadarusman (Pendongeng Nasional), Joe Muslim, (Praktisi Multi Media) dan Dion Cipta S.Pd, (Founder Sanggar Anak Bangsa).
Di akhirnya acara, Eddie Karsito, menyampaikan tentang perlunya kegiatan serupa diadakan kembali sebagai sarana “Sharing Knowledge” (transfer pengetahuan).
“Pengalaman nyata melalui “training and coaching”. Berbagi manfaat buat orang lain. Ajang berbagi ilmu dan pengalaman. Kita berharap kegiatan serupa dapat kembali kita selenggarakan dengan persiapan yang lebih baik,” ujar Eddie, selaku (Steering Committee) acara ini.
Mengumpulkan dan mendatangkan para guru dari berbagai daerah dalam jumlah besar, kata Eddie, merupakan prestasi yang perlu mendapat apresiasi. Pasalnya para guru ini tanpa insentif dan menanggung biaya sendiri.
“Kami adalah orang-orang yang dipersatukan atas dedikasi, kecintaan terhadap profesi. Kuasa Tuhan. Tanpa itu sulit rasanya kegiatan ini dapat terwujud. Sebab tidak ada dukungan dana dari Pemerintah atau Sponsor. Acara ini benar-benar murni didanai dan diprakarsai dari kami, oleh kami, untuk kami. Semua swadaya,” ujar Eddie. (EK)