Bandung, BEREDUKASI.Com — PROGRAM Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Program Studi Desain Grafis (DG) Universitas Komputer Indonesia (Unikom) menyelenggarakan kembali “Majang Kawani” sebagai ajang pameran Karya Terbaik para peserta Tugas Akhir Semester Gazal Tahun Akademik (TA) 2018/2019.
Pada edisi kali ini, “Majang Kawani” mengusung tema “Menakar Nalar Menembus Nurani”. Dimana sebagian bersar karya yang dipajang apik dalam pameran tersebut bernuansa alam dan lingkungan.
Pembukaan pameran yang berlangsung beberapa waktu lalu di Pelataran Fakultas Desain Lantai 6 Smart Building Unikom, hadir pula dalam acara ini Dekan Fakultas Desain Unikom Prof. Dr. Yusuf Effendi Djalari, MA., Ketua Program Studi Desain Grafis Unikom Deni Albar, M.Ds., Koordinator Tugas Akhir dan Skripsi Wantoro, M.Ds, Kurator Karya Yuli Ambarsih Ekawardani, M.Sn., para dosen di lingkungan Unikom, serta peserta Tugas Akhir Semester Gazal TA 2018/2019.
Menurut Yusuf, “Majang Kawani” menjadi wujud keberanian mahasiswa untuk menunjukan kreativitasnya.
“Hari ini kita berada di Kota Bandung yang merupakan salasatu ciri event sejarah dunia. Banyak sekali karakter dan hal-hal yang bisa diangkat dari kota ini, untuk menjadi sebuah karya. Maka dari itu kepada mahasiswa desain ditantang supaya tidak berhenti berkarya dan mengembangkan lagi ke ruang lingkup yang lebih luas,” tutur Yusuf.
Pemeran “Majang Kawani” yang berlangsung hingga 28 Februari 2019, memajang apik 29 Karya Terbaik dari 25 Karya Mahasiswa Program S1 dan 4 Karya Terbaik mahasiswa Program D3.
Berdasarkan hasil seleksi yang mencakup beberapa kategori, diantaranya : 1. Audio Visual, 2. Ilustrasi Buku, 3. Persuasi (Komersil dan Sosial), 4. Multimedia, 5. Identitas dan Sistem Tanda, 6. Informasi D3 dan 7. Skripsi.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Irma Rochmawati, M.Ds, “Majang Kawani” kali kelima yang telah sukses diselenggarakan menjadi bentuk apresiasi terhadap karya mahasiswa dan ajang referensi. Bagi mereka yang akan menempuh Tugas Akhir/ Skripsi di Program Studi DKV dan DG Unikom. (Tiwi Kasavela)