FeaturedFigurPerguruan Tinggi

Prof. Dr. Arlette: Perawatan Gigi Anak Menjadi Hal Yang Harus Diprioritaskan Oleh Orang Tua……..!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — PERAWATAN gigi anak menjadi hal yang penting, karenanya perilaku sehat gigi dan mulut perlu ditanamkan sejak dini. Salasatunya adalah melalui kunjungan ke dokter gigi. Namun, seringkali kunjungan ke dokter gigi tidak menjadi prioritas utama karena adanya rasa takut yang dialami anak.

“Orang tua turut berperan dalam terbentuknya rasa takut terhadap dokter gigi (Dental Fear). Sikap dan belief orang tua akan berpengaruh terhadap perilaku anak, termasuk dental fear,” kata Prof. Dr. Arlette Suzy Puspa Pertiwi, drg., Sp.KGA, M.Si.

Prof. Arlette menyampaikan hal tersebut saat membacakan orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar. Dalam bidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak pada Fakultas  Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.

Orasi ilmiah yang dibacakan Prof. Arlette berjudul “Menuju Indonesia Bebas Karies Melalui Model Hubungan Dental Belief Orang Tua dengan  Terbentuknya Dental Fear Anak Pra Sekolah”.

Dijelaskan Prof. Arlette, proses pembelajaran dental fear bisa berasal dari pengalaman anak sendiri yang menimbulkan reaksi negatif dan dapat juga dipelajari dari lingkungan.

Faktor sosioekonomi, budaya, hubungan keluarga, pengasuhan anak, dan dental fear yang dialami orang tua dapat  memicu terbentuknya dental fear pada anak.

“Kemampuan anak menghadapi perawatan gigi tidak hanya tergantung pada tingkat perkembangan psikologis dan kognitif, tetapi juga pada ada dan tidaknya dental fear pada orang  tua,” ujarnya.

Prof. Arlette menjelaskan bahwa teknik dalam pemeliharaan dan perawatan kesehatan gigi pada  anak-anak dan orang dewasa berbeda. Penanganan pada orang dewasa hanya melibatkan interaksi  antara dokter gigi dan pasien itu sendiri, sedangkan pada anak-anak melibatkan interaksi antara  dokter gigi, anak, dan orang tua.

“Dalam ilmu kedokteran gigi anak, interaksi antara dokter gigi, anak, dan orang tua dikenal dengan  Pediatric Treatment Triangle. Jelas bahwa peran orang tua menentukan keberhasilan perawatan gigi,” jelasnya.

Prof. Arlette mengungkapkan, penentuan model struktural efek langsung hubungan Dental Belief  orang tua. Dengan terbentuknya Dental Fear pada anak usia pra sekolah di kota Bandung, menghasilkan model yang fit secara signifikan.

“Beberapa perilaku orang tua berkontribusi dalam membentuk Dental Fear. Anak usia pra-sekolah  yang mengikuti jalur pemberian informasi negatif, pengondisian langsung dan Vicarious  Learning,” ungkap Prof. Arlette.

Terkait hal tersebut Prof. Arlette menjelaskan, jalur informasi negatif dapat berupa ungkapan orang tua. Tentang dokter gigi yang dikaitkan dengan perawatan invasif serta melalui informasi yang berkonotasi ancaman.

Sementara pengondisian langsung dapat melalui perilaku orang tua yang  menimbulkan ketidaknyamanan, pada anak saat anak dilakukan perawatan gigi.

Terakhir, Vicarious Learning melalui perilaku orang tua, saat mereka dilakukan perawatan gigi yang diamati oleh anak melalui penglihatan maupun pendengaran. (Tiwi Kasavela)

admin

Keseruan Salsation Workshop Masterclass di Holiday Inn Bandung Pasteur……!

Previous article

Carrer Days Unikom 2019 Usung tema “Find Your Career and Get a Bright Future”……!

Next article

You may also like

More in Featured