Bandung, BEREDUKASI.Com – PEMPROV Jawa Barat mendapat bantuan dana sebesar USD 100 juta atau sekisar Rp.1,4 trilyun dari Bank Dunia. Untuk menyelesaikan persoalan sampah Sungai Citarum yang memang jadi “Sorotan Dunia”.
“Kita dapat dana dari Bank Dunia Rp.1,4 trilyun. Dalam waktu satu minggu ini, kita harus presentasi ke Pemerintah Pusat dan Bank Dunia, uang Rp.1,4 trilyun ini, buat apa saja,” terang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pasca Rapat Pimpinan di Gedung Sate, beberapa waktu lalu.
Gubernur menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota/Kabupaten yang dilewati Sungai Citarum. Koordinasi dilakukan untuk mengefisienkan dana bantuan itu, dalam menyelesaikan masalah sampah di Sungai Citarum.
Menurut Ridwan Kamil, dana tersebut akan digunakan untuk Edukasi, menyiapkan infrastruktur wilayah, lokasi pemilihan sampah, serta menyiapkan teknologi terkait sampah, termasuk fasilitas daur ulang sampah menjadi bahan bakar.
“Baik untuk menambahi truk sampah, membenahi manajemen sampah, mengatur zona-zona daur ulang sampah dan lain-lain,” jelasnya.
Terkait fasilitas daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar, Emil mengaku pihaknya tengah mencari lokasi strategis. Sedangkan untuk model teknologinya, masih dalam tahap pembahasan.
Kang Emil sapaan akrab Gubernur Jabar ini, memastikan Pemprov Jabar sangat terbuka dengan berbagai teknologi.
“Teknologi apa pun bisa dipakai, yang penting bisa menuntaskan masalah sampah,” tandasnya.
Kondisi Sungai Citarum memang jadi keprihatinan Funia. Karena itu, Bank Dunia bersedia mengeluarkan dana untuk mengatasinya. Persoalan sungai Citarum sendiri, sudah menjadi perhatian pemerintah Pusat.
Progres penataan Citarum, kata Emil, tergolong sangat baik. Apalagi, sejak TNI jadi menjadi salasatu elemen dalam masalah teknis.
Bahkan Ridwan Kamil, masih sempat juga memberikan cuitannya di Twitter pribadinya, tentang bantuan dari Bank Dunia ini. (Red)