Bandung, BEREDUKASI.Com — SLB Negeri A Kota Bandung bersama Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK-PLB). Menyelenggarakan kegiatan “Gerak Jalan Tongkat Putih” dengan peserta Seluruh Civitas SLB Negeri A Kota Bandung, pada Jumat (25/10/19) mulai dari Halaman Sekolah, Jl. Pajajaran No. 50-52 Bandung menuju Lapangan Parkir PPPPTK TK-PLB Jl. Dr. Cipto No. 9 Bandung.
Kepala SLBN A Kota Bandung, Wawan mengungkapkan bahwa “Hari Penglihatan Sedunia” (World Sight Day) yang setiap tahunnya diperingati pertengahan Oktober dan “Hari Tongkat Putih Internasional” (White Cane Day) yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan penyadaran kepada masyarakat. Tentang kehidupan inklusi, sosialisasi kesadaran fasilitas jalan yang akseseble bagi Disabilitas Netra, serta Edukasi eknik pendamping awas,” jelasnya.
Acara kolaborasi tersebut dimeriahkan penampilan pentas bakat siswa-siswi SLB Negeri A kota Bandung. Melalui Tari Rampai Aceh, Mengaji dan Akustik, serta partisipasi dari pihak PPPPTK TK – PLB.
“Upaya pemberian layanan pendidikan bagi peserta didik Disabilitas Netra. Diberbagai jenjang terus menerus ditingkatkan baik kualitas dan kuantitas,” terangnya.
Adapun Peningkatan tersebut melalui hadirnya program yang dilaksanakan oleh SLBN A Kota Bandung. Dengan berbagai pihak dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang terintegrasi dengan lembaga lain. Seperti beberapa hari yang lalu Guru dan 5 Peserta Didik mendapat pelatihan Pemasaran Digital di Tangerang yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK – PLB.
Bentuk kerjasama kegiatan lain dengan PPPPTK TK–PLB yaitu diadakannya peringatan Hari Tongkat Putih” dan “Hari Penglihatan 7Se-Dunia yaitu seluruh Civitas SLBN A Kota Bandung. Melakukan perjalanan dengan menggunakan Tongkat putih dan sebagian Guru Non Disabilitas melakukan praktik Teknik Pendamping Awas yaitu salasatu teknik yang diajarkan pada ketentuan pembelajaran orientasi mobilitas atau cara orang awas menuntun orang Tuna Netra, ketika berjumpa di jalan atau bertemu di tempat tertentu.
Rute perjalanan yang dilakukan berawal dari halaman sekolah keluar dari gerbang. Melewati Jl. Pajajaran lalu ke Jl. Cihampelas bawah. Selanjutnya belok kiri menuju Jl. Abdul Rivai, kemudian ke Jl. Dr. Cipto dan masuk komplek PPPPTK TK–PLB di Jl. Dr. Cipto No. 9.
“Disitu Peserta Didik dan Guru bergabung dengan segenap karyawan dan pimpinan PPPPTK TK–PLB untuk melakukan kegiatan bersama. Diantaranya pemberian informasi melalui Sensitif Training cara penggunaan Tongkat, Teknik menuntun jika bertemu dengan Tuna Netra serta penampilan kreatifitas bakat peserta didik Tuna Netra,” tandasnya.
Peringatan “Hari Penglihatan” dan “Hari Tongkat Putih” Se-Dunia yang dilaksanakan ini. Mengingatkan kita kembali bahwa 1,5% dari jumlah penduduk (± 3,9 juta) masyarakat Indonesia memiliki masalah dengan penglihatan yang intensitasnya bervariasi.
“Kegiatan bersama tersebut diselenggarakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Tentang pentingnya menjaga dan merawat indera penglihanan dan mengedukasi masyarakat, lembaga khususnya pemerintah dalam memberikan kesempatan bagi penyandang Tuna Netra mendapatkan fasilitas publik yang akseseble. Misalnya, Trotoar yang ramah untuk Disabilitas dapat dilalui, tidak membahayakan dan aman bagi Disabilitas. Baik pengguna Kursi Roda maupun Tuna Netra yang menggunakan tongkat. Karena selama ini trotoar yang ada, digunakan untuk tempat parkir ataupun pedagang kaki lima. Sehingga menghalangi para pengguna trotoar,” tegas Rian Ahmad Gumilar selaku Instruktur Orientasi Mobilitas SLBN A Kota Bandung.
SLBN A Kota Bandung sebagai “Sekolah Legenda” yang tertua di Asia Tenggara. Dan Pusat Sumber layanan Inklusi Kota Bandung/Jawa Barat. Saat ini melayani kegiatan belajar mengajar jenjang SD, SMP, dan SMA dengan dua program Seni Musik dan TIK. Diharapkan lulusan-lulusan SLBN A Kota Bandung. Dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau dapat memasuki pasar kerja. SLBNA Kota Bandung sebagai salasatu “Resource Centre” memiliki tugas pula mendukung implementasi terwujudnya Sekolah Umum. yang menyelenggarakan Pendidikan Inklusi yang memberikan layanan bagi Disabilitas di Jawa Barat.
“Semoga melalui kegiatan peringatan “Hari Tongkat Putih” dan “Hari Penglihatan Se-Dunia”. Dapat menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat, tentang kehidupan yang Inklusi di berbagai bidang, menumbuhkan kesadaran umum tentang sarana jalan yang akseseble, merawat, menjaga, serta menciptakan trotoar yang ramah, aman dan sesuai dengan peruntukannya bagi pejalan kaki termasuk Disabilitas. Kampanye kesadaran itu perlu digalakkan terus menerus bukan hanya oleh para disabilitas tetapi perlu keterlibatan semua pihak secara nyata. Khususnya perhatian pemerintah tidak hanya sebatas seremonial saja,” papar Tri Bagio selaku Humas SLBNA Kota Bandung. (Tiwi Kasavela)