Bandung, BEREDUKASI.Com – PERINGATAN Sumpah Pemuda oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tampak sedikit berbeda. Melalui tagline kampanye #SenyumKarena di SMK Negeri 11 Kota Bandung, diyakini dapat mendorong ekosistem di sekolah. Mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa, hingga Penjaga Sekolah, untuk berbagi pengalaman positif.
Pembenahan pendidikan yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat. Melalui Disdik Prov. Jabar menyentuh aset fundamental, yakni manusia-manusia di lingkungan pendidikan itu sendiri.
Salasatunya dengan meluncurkan Jabar Masagi. Jabar Masagi merupakan program yang bertujuan menguatkan fondasi generasi muda di Jabar. Dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Hal itu terlihat dari pengembalian pendidikan budi pekerti yang berdampak pada perilaku sosial.
Peserta didik pun diharapkan dapat menjadi manusia berbudaya yang memiliki kemampuan. Untuk bisa belajar merasakan (Surti/Rasa), belajar melakukan (Bukti), belajar hidup bersama (Bakti/Dumadi Nyata) dan belajar memahami (Harti/Karsa).
“Ini jadi salasatu rangkaian kita bagaimana menyelesaikan modul-modul untuk Jabar Masagi,” jelas Kepala Disdik Prov. Jabar Dewi Sartika, saat kampanye #SenyumKarena di SMK Neger 11 Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kampanye #SenyumKarena, merupakan salasatu modul dalam Jabar Masagi, mendorong semua pihak di sekolah. Mulai dari Kepala Sekolah, Siswa, sampai Penjaga Sekolah. Untuk mengingat sekaligus menulis pengalaman-pengalaman yang menggembirakan.
“Bentuk ekspresif adalah Senyum. Senyum ini bukan senyum baik. Tapi, ini senyumnya karena apa. Misal, saya senyum karena melihat kamu cantik. Lebih mengekspresikan kegiatan dalam hati dengan sesuatu yang lebih positif. Sehingga siswa lebih kreatif, dan senang di sekolah,” lanjutnya.
Anggota Divisi Pemberdayaan dan Gerakan Tim Jabar Masagi Sandy Fendrian menyatakan kampanye #SenyumKarena mendorong semua pihak mengingat pengalaman positif dan membagikannya. Supaya semua elemen di sekolah saling memahami.
“Yang jadi latar belakang adalah permasalahan kesehatan mental di kalangan remaja. Sederhananya, masalah kesehatan mental, bukan muncul dari pengalaman negatif. Tetapi karena banyak remaja yang kesulitan dalam menghargai pengalaman positifnya,” tambahnya.
Kepala Sekolah SMK Negeri 11 Kota Bandung Anne Sukmawati menyambut baik kampanye #SenyumKarena. Dia berpendapat, kampanye tersebut dapat mengembalikan identitas masyarakat Tanah Pasundan yakni Someah
“Banyak orang menilai Hard Skill itu sangat penting. Memang betul begitu. Tetapi tidak boleh lupa bahwa Soft Skill juga penting dan itu dimulai dari senyum. Ini sebuah kampanye yang luar biasa karena semua dimulai dengan senyum,” pungkasnya. (HKS)