Bandung, BEREDUKASI.Com — Plh Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, sekarang sudah seharusnya seluruh sekolah di Jabar. Menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang berbasiskan Teknologi. Hal ini penting, agar anak-anak menjadi seorang Inovator.
Harapan ini disampaikan Wagub Uu Razhanul Ulum pada acara Deklarasi Program Sekolah Ramah Anak (SRA). Yang dirangkai dengan Deklarasi Sekolah Berintegritas dan Sekolah Berbasis Teknologi Infromasi Komunikasi (SeBaTIK), di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung, Jln. Ir. H. Juanda No. 93, Kota Bandung, Selasa (5/11/19).
Uu juga minta, Sekolah Menengah Atas harus juga memberikan Pendidikan Karakter kepada peserta didik. Salasatu tujuannya adalah menciptakan suasana yang kondusif.
Sekolah Ramah Anak sendiri, merupakan sekolah yang melibatkan anak dalam segala kegiatan, kehidupan sosial dan mendorong tumbuh kembang peserta didik.
Sehingga, kata Uu, sekolah harus menciptakan kondisi dan situasi yang Aman, Sehat dan Bersih. Tujuannya supaya perkembangan Fisik, Kognisi dan Psikososial anak mumpuni.
Guna merealisasikan Sekolah Ramah Anak, Uu meminta sekolah untuk memerhatikan beberapa aspek. Diantaranya Program Sekolah yang sesuai dengan dinamika zaman, lingkungan sekolah yang mendukung aktivitas peserta didik dan sarana-prasarana sekolah yang memadai.
“Juga jangan ketinggalan penanaman nilai- lnilai luhur, akhlak, juga Seni Budaya. Tenaga kependidikan pun harus terlatih,” pungkas Uu.
Turut hadir Kepala Sekolah SMA Se-Kota Bandung dan Kota Cimahi dalam Deklarasi SRA dan SeBaTIK.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Bandung, Dadang Yani Zakaria menegaskan. Ke-Tiga Deklarasi tersebut penting dilaksanakan, guna membangun kualitas satuan pendidikan yang lebih baik. Melalui Deklarasi sekolah berintegritas, diharapkan sekolah dapat menyelenggarakan pelayanan pendidikan dengan baik dan bersih.
Adapun terkait Deklarasi SeBaTIK, Dadang mengatakan, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat. Sekolah harus mampu beradaptasi dan mengadopsi kemajuan tersebut, guna menunjang pembelajaran di sekolah. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya Tablet Cinta (Creativity, Integrity and Digital Access).
“Sekolah juga berkewajiban melakukan Sistem Kredit Semester (SKS). Dengan semangat inovasi dan kreativitas, kami juga akan membuat SKS berbasis Teknologi Digital,” ungkapnya.
Dalam Deklarasi SRA, Dadang mengaku program tersebut telah digalakkan sejak jauh-jauh hari. Pendeklarasian ini hanya sebagai simbolis.
“Sosialisasi sudah dilakukan karena program ini wajib digalakkan di Jabar,” imbuhnya.
Selain Ke-Tiga Deklarasi tersebut, SMAN 1 Bandung juga menyelenggarakan bazar bertajuk “Bazar Literasi November Satu” (Balinosa). Bazar tersebut diisi berbagai inovasi kewirausahaan dan penampilan kesenian yang ditunjukkan para siswa.
“Khusus untuk Literasi, kita juga menyelenggarakan lomba seperti menulis Puisi dan Cerpen. Nantinya, karya tersebut akan kita cetak dan dibukukan,” tambahnya.
Selain Plh. Gubernur, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), Yesa Sarwedi, Kepala Cabang Dinas Wilayah VII, Endang Susilastuti serta jajaran kepala sekolah di wilayah KCD VII. (Ris)