FeaturedRagam

“Kendangers” Adakan “Padungdung to Unesco” Sebagai Sumbangsih Letarikan Seni Budaya Jawa Barat…..!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — MELIBATKAN para Seniman Kendang dari 13 Kota dan Kabupaten “Komunitas Kendangers” akan mengadakan
“Padungdung to Unesco”. Yang akan segera digelar pada Sabtu 23 November di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat.

Wakil Ketua “Kendangers” Bandung sekaligus Ketua Pelaksana Ipo Saratuspersen, diacara jumpa pers pada Kamis (21/11/19) di Akar Store & Cafe Jl. Buah Batu 79 Bandung. Mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah sumbangsih, kecintaan dan Pelestarian Seni Kendang.

“Saat ini Kendang Sunda belum diakui oleh UNESCO. Dan semoga kegiatan dan aktifnya “Komunitas Kendangers” dapat menjadi “embrio”. Untuk menuju pengakuan UNESCO. Terlebih Kendang juga sudah menjadi simbol alat musik dan “ikon” Jabar. Sebab 80 persen kesenian Jawa Barat menggunakan alat Kendang,” terangnya

Ipo mengungkapkan bahwa ia bersyukur bahwa saat ini, Kendang semakin diminati. Karena semakin banyak Pemain Kendang yang bermunculan. Terlebih sejak hadirnya “Kendangers” tercatat ada ribuan Pemain Kendang di Jawa Barat. Bahkan di wilayah lain seperti Bali, pemain Kendang bermunculan. Juga di luar negeri seperti Australia, Amerika Serikat, Brunai Darussalam hingga China.

“Adapun “Kendangers” yang kini berusia 2 tahun, merupakan Inisiasi dari segelintir Penabuh Kendang yang dalam didektika Seni Budaya Sunda, biasa disebut “Tukang Kendang”. Diawali dan obrolan warung kopi yang berlanjut spontanitas membentuk grup WA. Maka tercetuslah nama “KENDANGERS” yang terbentuk pada 17 November 2017 di ISBI Bandung,” jelasnya.

Nama “KENDANGERS”, tambah Ipo adalah “penyelenehan” Bahasa Inggris yang bersifat jamak yang mana akhiran “er” identik dengan arti pemain atau penabuh. Seperti “Player atau Drummer”, maka “KENDANGERS” diartikan sebagai Para “Tukang Kendang”. Hanya sesederhana itu, saja inisiatif nama tersebut digulirkan.

Adapun motoris KENDANGERS terbangun oleh 3 orang yaitu Ipo Cepé, Edan, Riki Buroq yang tak lepas dari dukungan kawan-kawan lainnya.

“Kiprah eksistensi pun diupayakan. Salasatunya “KENDANGERS” memecahkan Rekor ORI 2018 di HUT 17 Kota Cimahi dengan Medley 17 Genre Pola Tepak Kendang, 17 Pengendang Cilik, 17 Pengendang Wanna dan 170 Pengendang Pria,” urainya.

Dalam 2 tahun “KENDANGERS” bukanlah perjalanan mudah membangun citra dan menjaring relasi demi tertopangnya kekuatan moril dan materil. Namun kesulitan itu dipandang wajar karena dukungan demi pelestarian Seni Budaya agar sustainable tidaklah mudah didapatkan.

“Dalam perjalanan 2 tahun ini “KENDANGERS” bertepi pada titik temu ide-ide kreatif yang kinl digagaskan berupa rancangan program Agenda 2020,” sahutnya.

Untuk agenda 2020 yang puncaknya akan digelar bulan Agustus yakni bersepakat merevisi nama dengan membuang huruf “S”. Sehingga menjadi “KENDANGER” agar lebih akrab dengan lidah orang Sunda. Karena “KENDANGERS” bukanlah kata Bahasa lnggris resmi. Tetapi hanya nyeleneh guna melabeli wadah komunitas supaya mudah disebutkan dan mudah diingat.

“Kalaupun Bahasa Inggris, untuk nama institusi tidaklah harus bersifat jamak. Selengkapnya nama menjadi, “KENDANGER” Jabar Kendang Community Indonesia,” jelasnya.

Pihaknya juga akan membentuk KURATORIUM KENDANGER guna memperluas arah pandang dan daya jangkau interelasi. Serta berkomitmen mengenang jasa para Ieluhur Seni Budaya, maka “KENDANGER”, akan mengupayakan “Kendang” sampai diakui UNESCO. Sebagai wujud “Warisan Budaya Dunia”. Inilah sebabnya ulang tahun kedua ini mengsusung tema “PADUNGDUNG TO UNESCO”.

“Kami juga ingin membangun kemitraan dengan lembaga-Iembaga kenegaraan dan perekonomian yang bertujuan membangun ekonomi kreatif berbasis kendang berikut seniman dan pengrajinnya,” tandasnya.

Sementara itu, agenda program 2020 sebagai pijakan visi misi “KENDANGER” akan diisi beberapa kegiatan signifikan. Diantaranya 2 Pemecahan Rekor MURI yang secara keseluruhan program akan dikemas Kultural dan Spiritual dalam wacana Intelektual.

“KENDANGER” mempatenkan diri demi legalitas badan, agar terakui secara fakta hukum yang disertai draf AD ART keorganisasian guna melahirkan kartu keanggotaan secara selektif,” ucapnya.

Terakhir Ipo menyampaikan bahwa ia berharap generasi yang akan datang. Tidak akan kehilangan identitas bahwa Kendang merupakan simbol Jawa Barat. (Tiwi Kasavela).

admin

Jenius Tech Hub Semakin Memperkuat “Jenius” Dalam Menyediakan Solusi Life Finance Berbasis Teknologi Dan Digital……!

Previous article

Sang Presenter Cantik Ini Diangkat Menjadi Anggota Dewan Kehormatan PWI……!

Next article

You may also like

More in Featured