Bandung, BEREDUKASI.Com — DALAM rangka Memperingati Hari Tata Ruang Nasional 2019 atau HATARU. Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPI) Koordinator Wilayah Bandung Raya mengadakan kampanye, mengenai kemacetan pada hari minggu (24/11/2019) di “Car free day Dago” Kota Bandung.
“Kampanye mengenai kemacetan, kami ambil karena sebagaimana yang kita ketahui. Bahwa Kota Bandung yang kita cintai sekarang ini, menduduki peringkat pertama pada tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia. Dan menduduki peringkat ke 14 di Asia itu sendiri, data ini kita ambil dari Asian Development Bank (ADB),” terang Ketua Umum IMPI Korwil Bandung Raya 2019-2020, Mochammad Rizki Puja Utama.
Adapun penyebab kemacetan ini seringkali pada perbandingan jumlah kendaraan. Dengan ruas jalan yang tersedia tidak seimbang, jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, parkir liar, kurang maksimalnya penggunaan transportasi umum dan adanya kecelakaan lalu lintas.
“Di Kota Bandung sendiri ada beberapa penyebab kemacetannya yaitu pengguna kendaraan pribadi (80%) lebih banyak daripada transportasi umum (20%), ukuran lebar jalan yang sempit, adanya hambatan samping On Street Parking, sarana transportasi umum yang kurang menunjang dan sistem tranportasi umum yang masih kurang baik,” jelasnya.
Adapun titik titik kemacetan di Kota Bandung yaitu Jl Pasir Kaliki, Jl Cihampelas, Jl Jakarta, Jl Ibrahim Adjie, Jl Asia Afrika, Jl. Soekarn– Hatta.
“Jadi dari latar belakang kegiatan ini, kita dari IMPI Bandung Raya. Mensosialisasikan dan mengajak warga kota Bandung beralih ke Transportasi Umum. Agar dapat mengurangi kemacetan dan menghimbau kepada masyarakat kota Bandung untuk mentaati rambu rambu lalu lintas dan membudayakan jalan kaki dan Bike to Work,” terangnya.
Rizki melanjutkan, bahwa rangkaian acara ini diawali dengan sosialisi kepada masyarakat, mewawancarai dan meminta pendapat masyarakat perihal kemacetan kota Bandung dan berkampanye perihal Transportasi Umum.
“Harapan kami dengan diadakanya kegiatan ini masyarakat dapat memprioritaskan kendaraan umum. Dibandingkan kendaraan pribadi, agar tidak adanya On Street Parking atau parkir di bahu jalan. Maupun di trotoar karena yang kita ketahui trotoar adalah milik pejalan kaki bukan kendaraan bermotor. Dan juga pemerintah dapat bekerja sama serta dapat mengatasi kemacetan di kota Bandung. Lewat kajian- kajian untuk kota bandung yang lebih baik dan tidak macet lagi,” ulasnya
Untuk peserta dalam kegiatan ini, terdiri dari mahasiswa-mahasiwi perencanaan wilayah dan kota di Bandung Raya yang menjadi anggota IMPI Korwil Bandung Raya yaitu, HM-PWK Unpas, HMTPL Unisba, HMPWK Unikom, HMPL Itenas, HMP PL ITB serta HMPWK Unwim dengan jumlah peserta kurang lebih 60 orang peserta.
“Tindak lanjut dari acara ini kita dari IMPI Bandung Raya, akan mengadakan kajian-kajian untuk mengatasi kemacetan Kota Bandung. Yang akan di laksanakan disetiap kampus yang menjadi Angota IMPI Bandung Raya,” pungkasnya. (Tiwi Kasavela).