Bandung, BEREDUKASI.Com — TIDAK ada perayaan “Bandung Lautan Api”, bukan berarti tidak ada peringatan apapun, soal peristiwa besar yang bersejarah itu.
Pada tanggal 24 Maret 1946, segenap warga Bandung kompak mengosongkan tanah mereka. Ribuan orang rela rumah dan tanah mereka “Dibumihanguskan”, agar tidak bisa diduduki penjajah.
Kini, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengajak, warga Kota Bandung. Untuk melakukan pengorbanan serupa. Tentu tidak meminta warganya mengangkat senjata atau membakar rumah. Tetapi meminta mereka, untuk berdiam diri tetap berada di dalam rumah.
“Kalau dulu warga Kota Bandung dengan taat aturanya kepada Pusat. Pusat memerintahkan untuk mundur ke Selatan dan di Selatan itu. Mereka membuat sejarah yang luar biasa. Mereka “Membumihanguskan” Bandung Selatan. Yang dikenal dengan Peristiwa “Bandung Lautan Api”,” tuturnya di Pendopo Kota Bandung, Senin, (23/3/2020).
“Saya berharap ini menjadi momentum untuk kita juga, untuk kita terapkan hari ini. Bahwa semangat perjuangan itu adalah mari kita “Membumihanguskan” pandangan yang berbeda. Mari kita fokus bahwa kita sedang “Bertempur” melawan virus Covid-19,” seru Mang Oded.
Oded menyadari, bagi sebagian orang hal itu tidak mudah. Banyak orang yang perlu pergi bekerja mencari nafkah. Ada pula yang menjalankan tugas negara. Namun ia meminta kepada semua pihak. Untuk kompak berdiam di dalam rumah, agar bisa selamat dari incaran virus Covid-19 ini.
“Dulu orang bisa sampai membakar rumah demi negara. Sekarang, Pemerintah hanya meminta mereka, untuk tinggal di rumah. Jangan ke mana-mana sampai situasi terkendali,” ujarnya.
Mang Oded terus menekankan, agar warga menerapkan “Physical Distancing”, bukan “Social Distancing” yakni menjaga jarak fisik. Agar tidak berdekatan apalagi bersentuhan dengan orang lain.
“Kita harus patuh terhadap anjuran mengurangi aktivitas di luar rumah. Menghindari kerumunan, “Physical Distancing” atau menjaga jarak dengan sesama. Serta menjalankan pola hidup bersih dan sehat, guna meminimalkan penyebaran virus Corona tersebut,” katanya.
Oded juga mengimbau agar warga terus berdo’a, memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar segala upaya untuk meredakan wabah ini bisa diberi kemudahan.
“Hidup itu tidak bisa lepas dari Dua Jal : Ikhtiar Optimal, Do’a Maksimal. Nggak bisa kita hanya menyikapi kehidupan ini, hanya dengan Logika Insaniah semata, tetapi juga Logika Ilahiah,” jelas Mang Oded. (Ris).