FeaturedPendidikanRagam

KCD Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Mengadakan Pertemuan Ddengan MKKS SMK Se-Kota Sukabumi……..!

0

Sukabumi, BEREDUKASI.Com- BERTEMPAT di SMK Negeri 3 Kota Sukabumi, pada hari Selasa (4/8/2020). Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat. Melakukan pertemuan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Se-Kota Sukabumi. Pertemuan tersebut membahas persiapan sekolah jika pembelajaran tatap muka di Kota Sukabumi diberlakukan.

“Pertemuan dengan MKKS SMK ini, intinya untuk membahas persiapan sekolah. Seandainya nanti Gugus Tugas Covid-19, memperbolehkan belajar tatap muka,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat Dr. Nonong Winarani, usai mengadakan Pertemuan.

Nonong mengatakan, persiapan ini tentunya ada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bahwa sekolah diluar Zona Hijau, boleh menyelenggarkan pembelajaran tatap muka terbatas.

“Walau sebetulnya di Kota Sukabumi sendiri, sudah diawali di pertengahan bulan Juli lalu. Seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubenur Jawa Barat. Bahwa Kota Sukabumi masuk dalam Zona Hijau. Kemudian pihaknya menindaklanjuti dengan berbagai persiapan,” jelas Nonong

“Hanya barangkali secara Psikologis untuk langsung membuka tatap muka langsung, kami belum ada keberanian. Sebab kita juga masih mempertimbangkan beberapa resiko yang akan ditimbulkan,” terangnya.

Persiapan ini, lanjut Nonong, salasatu langkah untuk mempersiapkan. Ketika ada kebijakan bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Sekolah sudah siap menyelenggarakannya.

“Kalau sudah dilakukan persiapan dengan maksimal, sekolah juga sudah siap ketika pembelajaran tatap muka diberlakukan,” tuturnya.

Kota Sukabumi sendiri, tambah Nonong, sudah kali ketiga memberikan sosialisasi. Artinya ketika dinyatakan Zona Hijau, sudah lakukan berbagai usaha. Jadi usaha ini persiapan, terutama infastkutur sesuai dengan SKB Empat Menteri.

SKB Empat Menteri tersebut, kata Nonong, sebetulnya hanya memuat aturan tentang memakai Masker, Jaga Jarak, duduknya berjarak, kemudian Cuci Tangan.

“Jadi kaitan pembelajaran tatap muka itu, yang Pertama lakukan persipaan, melakukan simulasi, walalupun itu sudah dilakukan di SMK Negeri 2 dan SMA Negeri 4. Bahkan di SMA Negeri 4, sudah mencoba melakukan tatap muka. Karena kita komit dengan orangtuanya juga,” terangnya.

Intinya, kata Nonong, sekolah siap untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Bagaimana juga, anak jauh lebih aman di sekolah daripada di rumah.

“Kita siap untuk melaksanakan tatap muka dalam pembelajaran,” ungkapnya.

“Tetapi ketika sebuah sekolah dinyatakan belum layak melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Bukan berarti hilang kesempatan sekolah itu, untuk menyelenggrakan pembelajaran. Tapi harus memperbaiki diri,” tutur Nonong.

Verifikasi untuk sekolah siap melakukan pembelajaran tatap muka itu. Dilakukan dua tahap, Pertama oleh Gugus Tugas Covdi-19 dan kedua oleh kami,” imbuhnya lagi. (Ris).

admin

PWI Kota Bandung Kembali Mengadakan UKW Dan Pesertanya Terbatas……!

Previous article

Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, Tinjau Pelaksanaan UMPTKIN di UIN Bandung……!

Next article

You may also like

More in Featured