JAKARTA, BEREDUKASI.COM — BUKU kumpulan Puisi berjudul ‘Memo Kemanusiaan’ karya Akhmad Sekhu, akhirnya diterbitkan Balai Pustaka. Buku ini merupakan kumpulan puisi yang ketiga Karya Wartawan yang juga Sastrawan ini.
‘Alhamdulillah Balai Pustaka bersedia menerbitkan buku kumpulan puisi ini,’ ujar Akhmad Sekhu kepada wartawan, Sabtu (27/8/2022).
Sebelumnya di tahun 1997, Akhmad Sekhu telah melahirkan dua kumpulan puisi, yaitu ‘Penyeberangan ke Masa Depan’ dan ‘Cakrawala Menjelang.’ Dua karya sastra ini mendapat sambutkan khusus dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tiga novel karya Akhmad Sekhu lainnya, yaitu; Jejak Gelisah (2005) telah diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), dan Pocinta (Prabu21, 2021).
Sekhu mengaku sebelumnya tak terbayangkan karyanya akan diterbitkan Balai Pustaka. Semasa dirinya masih sekolah SD di desa, ia mengaku rajin meminjam buku-buku terbitan Balai Pustaka. Seperti buku Sitti Nurbaya, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Salah Asuhan, Si Doel Anak Betawi dan lain-lain.
Akhmad Sekhu mengaku mulai tertarik mengarang sejak duduk di kelas IV SD Negeri 03 Desa Jatibogor, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
Lebih lanjut, sastrawan kelahiran desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, menerangkan, bahwa penerbit paling bersejarah di Indonesia yang berdiri sejak 22 September 1917 itu pun
Penerbit Balai Pustaka, kata dia, telah membuat empat alternatif cover buku kumpulan puisi karyanya. Keempat alternatif cover buku tersebut telah diposting di akun facebook pribadinya untuk dibuat polling guna menentukan cover buku terbaik.
‘Kata Pak Achmad Fachrodji, Direktur Utama Balai Pustaka, dua desain cover bukunya dibuat oleh Design Grafer Difabel Tuna Tungu yang bekerja di Balai Pustaka,’ papar Akhmad Sekhu, memberi apresiasi pada Balai Pustaka yang peduli dengan kaum Difabel dan merangkul sebagai karyawan desain kreatifnya.
Polling untuk menentukan mana cover buku terbaik telah dilakukan dari 19 Agustus 2022 sampai 22 Agustus 2022. Pihaknya melibatkan 100 orang dalam polling ini. Pesertanya dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari Malaysia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Australia, dan negara lainnya.
‘Ada yang menilai covernya eye catching dan menarik. Simple, enak dilihat, dan kesannya lebih luas dengan merangkul dua tangan. Juga ada pesan yang disampaikan dari judul bukunya. Covernya gambar jabat tangan mewakili rasa saling asih. Sedang gambar burung merpati penggambaran rasa persahabatan dan atau kemanusiaan,’ bebernya.
Sekhu membeberkan hasil polling yang melibatkan sekitar 100 orang, yaitu Cover 1: 45 orang, Cover 2: 32 orang, Cover 3: 12 orang, dan Cover 4: 11 orang. Polling ini dibuat sebagai cek ombak, apakah masyarakat sekarang masih minat pada buku.
‘Alhamdulillah respon masyarakat positif. Polling menghasilkan cover nomor satu yang paling banyak dipilih. Penerbit Balai Pustaka sekarang sedang proses tahapan produksi,’ tuturnya.
Buku ini memuat sekitar 100 puisi beragam tema. Mulai dari puisi-puisi Pandemi Covid-19, kecintaan pada negeri, sosok-sosok orang yang menginspirasi, kawah candramuka awal proses kreatif kepenulisan, gelombang urban, fantasia sinema, puisi-puisi religius, puisi-puisi hujan, puisi-puisi pengantin melati, romantika keluarga, puisi-puisi ibu dan puisi-puisi yang dipersembahkan untuk kampung halaman. (Eddie Karsito).