FeaturedRagam

Bincang Mengenai ABK Bersama Hendra “Pimpinan Our Dream Indonesia”

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — DUNIA anak-anak bagi Hendra Rades Puluma atau Hendra, adalah hal yang begitu dekat dengan dirinya.

Karena sudah 12 tahun  berkecimpung sebagai ‘terapis” Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Kini Hendra Rades juga menjadi Pimpinan “Yayasan Our Dream” Indonesia, sejak April 2016 yang merupakan pusat terapi tumbuh kembang anak dan remaja berkebutuhan khusus.

Tentunya banyak harapan yang  disematkan, agar ABK juga bisa berdaya.

“Dulu istri saya seorang terapis, sehingga saya juga tertarik mempelajari mengenai ABK.  Belajar dari orang yang tepat, banyak berkonsultasi mengenai ABK, dekat dengan mereka, mencoba memahami apa saja hambatan dan kebutuhan mereka,” papar pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Hendra menuturkan bahwa menjadi seorang terapis, pada awalnya bukan hal yang mudah karena  harus memiliki kesabaran yang ektra. Dan terkadang harus memiliki beragam kepribadian, sebagai peran yang pas bagi anak-anak. Agar mereka merasa nyaman dan menerima kehadirannya.

“Kita harus beradaptasi dengan mereka. Untuk itu saya juga ikut berbagai macam pelatihan, terjun kelapangan dan menyaksikan bagaimana penanganan kepada ABK,” ujar lulusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Hendra menerangkan, bahwa saat ini masih ada beberapa orangtua yang belum bisa menerima keadaan anaknya yang berkebutuhan khusus. Sebab itu menurutnya, perlu program untuk orangtua serta keluarga dan juga tim dari sekolah untuk membangun sinergitas.

“Yang paling penting adalah mendeteksi anak sejak dini. Jangan sampai orangtua, baru menyadari anaknya adalah ABK ketika mereka sudah berusia 2-3 tahun bahkan lebih. Jika pemasalahan diketahui sejak awal, maka perbaikan akan lebih cepat dan maksimal,” jelas pria kelahiran Sumbawa Besar, 10 Desember 1975.

Hendra menerangkan bahwa banyak suka duka yang dialami sebagai seorang terapis. Mulai dari digigit, dicakar atau dilempar barang. Ada pula sedikit rasa sedih, ketika ABK tidak mencapai target yang diharapkan. Namun meski begitu, dirinya mencoba memberikan pelayanan untuk mereka.

“Saya ingin ABK memiliki wadah yang lebih luas lagi, baik secara personal maupun lewat pendidikan yang diakomodir agar dapat menjadi jembatan  bagi akses yang lebih mudah,” jelasnya.

Hendra yang juga merupakan terapis di Yayasan “Best Dream”, dan salasatu “founder” dari Aliansi Praktisi Pemerhati Autisme Indonesia (APPAI) ini, juga berharap  bahwa akan semakin banyak terapis dan para profesional bagi ABK. Agar perkembangan mereka tidak terabaikan, tentunya Hendra sangat mendukung dengan adanya Pokja Pendidikan Inklusif di Kota Bandung.

“Jadilah Bermanfaat Bagi Orang Lain, dan Buatlah Sesuatu Yang Bermanfaat”. Itu adalah motto hidup saya yang juga menjadi penyemangat untuk membantu ABK,” tandasnya mengakhiri diskusi siang itu. (Tiwi Kasavela)

admin

“Our Dream Indonesia” Mewujudkan Kemandirian dan Potensi ABK…!

Previous article

“Tari Senam Semaphore” Memotivasi Para Anggota Pramuka….!

Next article

You may also like

More in Featured