FeaturedRagam

Hari Guru Dalam Suguhan Nuansa Baru……!

0

Oleh: Eulis Saputra / Komunitas Cinta Indonesia.

Bandung, BEREDUKASI.Com — SUNGGUH tahun ini begitu istimewa buat para Guru. Peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2020, disuguhi dengan dilema PJJ. Pembelajaran Jarak Jauh, yang semakin menjauhkan jarak. Baik Jarak secara fisik, maupun jarak secara psikis. Mental guru dan siswa benar-benar ditantang. Diuji dari berbagai segi, kematangan mental dan spiritual.

Siapa yang akan menjadi Kreator….? Seniman Pendidikan yang bisa melukiskan kenangan manis dalam kanvas memori peserta didik….? Menghadiahkan berbagai kabaikan dalam seni pembelajaran…..? Meluluhkan ketegangan menjadi kenyamanan dalam belajar-mengajar.

Seandainya tanggungjawab-ketaatan persekolahan, kini sedikit ditanggalkan oleh para siawanya, akibat pandemi yang berkepanjangan ini, maka solusi penyeimbang haruslah hafir dipertimbangkan. Bahkan lama kelamaan belajar Daring pun bisa membuat merinding…. ? Takut, waswas, cemas, bergejolak dalam rasa dan memang bisa membuat lelah. Lalu, adakah yang harus diperjuangkan agar mental tidak rapuh…..?
Suasana dalam kebingungan yang dihadapkan pada kondisi yang serba sulit. Harus bagaimana menyikapi sikap siswa yang mulai acuh tak acuh.

Tak bisa dipungkiri, keadaan pandemi membuat Sekolah menjadi sepi. Tak terdengar gelak riang anak² berkeliaran. Dinding sekolah pun menjadi kusam dan buram. Karakter yang dibangun meluluh dalam keluh. Era Disrupsi seakan kena Erupsi, digitalisasi tidak mempan lagi untuk menahan beban mental siswa.

Ini dilema pendidikan. Perubahan bagai sebuah keniscayaan. Evolusi Pendidikan bersaing dengan Revolusi Industri pada tahap keempat (era 4.0). ini adalah sebuah kondisi pada abad ke-21, ketika terjadi perubahan besar-besaran di bidang pendidikan. Maka paradigma guru pun ikut bergeser. Tantangan terhadap kompetensi yang sedang dijalankannya. Kompetensi kepribadian, dan sosial menjadi modal utama yang harus direka ulang sebagai penguatan dalam menyikapi kebijakan pembelajaran Daring.

Sistem Zonasi dengan segala konsekuensinya, membuat pihak sekolah terkadang kewalahan untuk mempertahankan mutu yang telah diraihnya. Latar belakang siswa yang menuntut kita tidak bersikap Diskriminatif

Jika PJJ terus berlanjut sampai tahun ajaran baru, haruskah di masa pandemi ini ada kata tinggal kelas…..? Tidakkah memberikan harapan kepada semua siswa untuk berkesempatan menduduki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih baik….? Sebagai bentuk hadiah dan apresiasi atas ketahanannya menyikapi pandemi ini. Biarlah seleksi alam nanti di depan akan tumbuh dengan sendirinya. Tantangan dan kendala PJJ di setiap daerah pasti sama. Senasib sepenanggungan mengentaskan dari keterpurukan mental dan kejiwaan siswa akan lebih bermakna.

Hari Guru kali ini mengajak kita menelisik kembali urgensi dari makna tujuan Pendidikan Nasional. Kematangan jiwa pendidik sejati diuji dalam berbagai situasi dan kondisi di masa pandemi ini. Saat ini, kita semua sedang dipaksa meracik formula baru dalam metoda, teknik dan strategi dalam pembelajaran. Bahkan melibatkan secara langsung para orang tua siswa. Ini juga sebagai bahan pertimbangan yang harus disikapi secara bijak.

Semoga semua akan menjadi indah pada akhirnya. Pendidikan Indonesia berjaya dan teruji di mata dunia.

KACI#PASTI BISA#

admin

Paradigma Baru Guru Di Era Disrupsi 4.0…….!

Previous article

Ini Kolaborasi Mitratel Dan Pos Properti Indonesia……!

Next article

You may also like

More in Featured