Bandung, BEREDUKASI.Com — HARI Sabtu, (8/9/18) di Gedung Sri Soemantri, Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (UNPAD) Jl. Imam Bonjol no. 21 Bandung. Kembali ramai oleh acara “KamuBelaHAM” atau Kaum Muda Belajar HAM dengan tema “Edukasi Membangun Aksi”.
Acara yang digelar oleh Amnesty Internasional Indonesia bersama Paguyuban Hak Asasi Manusia (PAHAM) UNPAD Bandung berlangsung dari pukul 11.00 s/d 17.00 WIB ini, diikuti oleh sekitar 30 orang peserta.
Raafi Nurkarim Ardikoesoema, Community Engagement Officer Amnesty International Indonesia mengatakan, “Bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian program yang terdiri dari dua hari. Pengenalan dasar-dasar HAM agar peserta mengetahui konsep HAM yang diselenggarakan pada tgl 25 Agustus, 1 dan 2 September 2018.
“Adapun pada hari kedua ini peserta didorong aktif untuk terlibat, dalam mengeluarkan dan mengkampanyekan. Serta edukasi kepada masyarakat tentang HAM. Bagaimana caranya mengorganisir diri, kedalam satu wadah yang disebut grup Aksi Amnesty Internasional di kampus, komunitas dan profesi,” jelas Raafi.
Raafi juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga, untuk menambah kepedulian khusus terhadap HAM. Dalam semua latarbelakang masyarakat, terlepas dari usia profesi dan lain sebagainya.
Saat ini, volunteer grup aksi pun sudah tersebar di berbagai kampus dan berbagai kota yang ada di Indonesia. Dan tentunya dengan adanya kepengurusan di tingkat kota dan kampus. Dapat memberikan peranan bagi penguatan daya kampanye-kampanye HAM, baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
“Kami ingin mendorong teman- teman grup aksi di kampusnya masing-masing. Selain menjadi komunitas yang saling memperkuat pengetahuan HAM,” tambah Raafi.
Pengetahuan HAM pun mestinya dimiliki oleh semua kalangan. Sebab itu Amnesty Indonesia juga membuat lokakarya seluas-luasnya di berbagai bidang keilmuan. Baik bidang farmasi, biologi, arsitektur, Ilmu sosial dan sebagainya.
“Barangkali untuk anak-anak hukum mereka sering bersentuhan dengan hal yang berkenaan dengan HAM. Dan untuk mereka yang diluar keilmuan hukum. Barangkali ini pengalaman pembuka menuju ruang yang lebih besar untuk menggali lebih dalam,” terangnya.
HAM adalah milik semua orang tanpa terkecuali, ketidakpedulian pada HAM sama juga dengan tidak peduli pada diri kita sendiri. Siapapun perlu untuk belajar HAM, agar mengerti mengenai hak dan kewajiban sebagai individu.
“Aksi pun sangat efektif untuk menyatukan suara dan gerakan amnesty mengirim petisi. Kepada orang yang haknya dilanggar atau pemegang kekuasaan yang diberikan mandat penting. Untuk bersatu secara fisik dan memberikan pemahaman pemikiran dengan efek yang lebih besar, kepada pihak manapun yang diduga akan melanggar HAM,” jelas Raafi.
Salasatu peserta “KamuBelaHAM”, Hani mahasiswi jurusan Administrasi Publik Semester III Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Cimahi mengatakan bahwa acara ini sangat menarik.
“Sangat berkualitas dan dari cara segi penyampaiannya juga sangat efektif, dengan bahasan yang seru. Saya jadi lebih mengenal tentang HAM dan memotivasi diri untuk mengetahui lebih banyak lagi,” terang Hani.
Sementara itu, Redi yang juga merupakan salasatu peserta mengatakan, bahwa acara ini sangat bagus karena membuka wawasan dan pengalaman baru mengenai HAM. Dan ia berharap bahwa akan ada tindak lanjut setelah kegiatan ini. (Tiwi Kasavela)