Bandung. BEREDUKASI.Com — WILAYAH terdampak banjir di Kampung Bantar Desa Pondokaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Dikunjungi Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat (26/9/202). Dalam kunjungannya Komisi V meninjau rumah-rumah warga sekitar. Yang terdampak akibat banjir bandang yang terjadi pada Senin, 21 September 2020 lalu, akibat meluapnya Sungai Citarik–Cipeuncit,
“Kecamatan kami termasuk Kecamatan yang paling besar terkena dampak dari banjir bandang pada hari Senin lalu. Sekitar 30 rumah lebih habis terbawa arus banjir. Kerusakan paling utamanya juga terletak pada fasilitas umum masyarakat. Seperti jembatan yang sering digunakan sebagai akses jalan. Data sementara ada 12 jembatan yang rusak akibat banjir,” ungkap Camat Cidahu, Erry Erstanto.
Di Kecamatan Cidahu tercatat empat Desa dan empat kampung terdampak. Antara lain Desa Babakanpari (Kampung Bojong Astana), Pondokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong) dan Cidahu,
Sementara total keluarga terdampak berjumlah 133 Kepala Keluarga atau 431 jiwa. Beruntungnya, di Kecamatan Cidahu, tidak ada korban jiwa, hanya warga yang luka-luka ringan yang dapat segera diatasi.
Adanya kunjungan anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat diharapkan bisa mempercepat hadirnya bantuan Pemerintah. Terutama untuk memenuhi kebutuhan perbaikan rumah yang mengalami rusak berat, serta fasilitas umum seperti jembatan dan sungai yang rusak.
Anggota DPRD Komisi V Siti Muntamah, mengapresiasi harapan warga. Agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bisa segera merealisasikan dan melakukan pemulihan perekonomian masyarakat yang terdampak.
“Insya Allah Komisi V akan segera menyampaikan apa yang dirasakan langsung masyarakat. Yang memerlukan bantuan perbaikan rumah serta pemulihan perekonomian masyarakat. Serta sarana fasilitas umum lainnya ke Pemda Jabar tentunya bersama dengan kewilayahan setempat. Harapannya tentu saja, 1-2 minggu ke depan bisa segera terealisasikan cita-cita mereka. Untuk kembali ke rumah dan perekonomian masyarakat kembali menggeliat”, ungkap Siti Muntamah.
Siti Muntamah juga mengatakan melihat langsung banyaknya masyarakat yang begitu cepat tanggap melakukan gotong royong. Dalam pembangunan jembatan sementara dan membantu masyarakat yang terdampak.
“Terlihat sekali masyarakat begitu responsifenya bahu membahu dalam membantu saudaranya yang sedang kena musibah. Bahkan ada dari berbagai Daerah di Jawa Barat yang datang membantu. Ini memperlihatkan bahwa masyarakat Jawa Barat, sangat menjunjung tinggi falsafah Silih Asah, Asih dan Asuh. Serta Budaya gotong royongnya dalam membantu saudaranya yang kena musibah,” ujarnya.
Sementara itu, bantuan yang sudah diterima oleh para masyarakat terdampak berasal dari berbagai lembaga masyarakat. Seperti, pakaian, makanan, serta vitamin. Beberapa masyarakat juga mendirikan posko, salasatunya “Posko Hangat PKS” di Kecamatan Cidahu dan Kecamatan Cicurug.
“Kami hadir disini sejak awal peristiwa banjir terjadi. Sehari setelah banjir tanggal 22/9/2020, kami sudah mendirikan posko. Awalnya posko berada di Kecamatan Cicurug, setelah ada pembangunan jembatan sementara ini barulah kami mendirikan Posko di Kecamatan Cidahu,” ujar Nia, salaseorang Relawan Penjaga Posko bantuan. (Tesaf).