Bandung, BEREDUKASI.Com — ERA digital merupakan tantangan besar, untuk negara sebagai fasilitator terhadap masyarakat. Sebagai inisiatif penyesuaian tarap ekonomi bangsa maju ke kancah pembangunan dunia di era digital ini.
Menkominfo kerja sama dengan Forum Merdeka Barat 9 mengadakan Sarasehan dengan Tema “Membangun Indonesia Mensejahterakan Jawa Barat” yang diadakan di Ballroom Kapoelaga – Hotel Dengan Pavilijoen Bandung, Jl. Martadinata Bandung, Kamis (29/11/18).
Hadir pada kesempatan itu sebagai narasumber dari Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kemenkominfo RI (Rosarita Niken Widiastuti), Kadis Pemberdayaan Desa Prov. Jabar (Agus Hanafi) dan dari Akademisi (Reva Riana).
Dirjen Informasi Komunikasi Publik Menkominfo RI yang diwakili oleh Rosarita Niken Widiastuti, dalam pemaparannya menyampaikan,
“Ekonomi digital peran pemerintah untuk mendorong digitalisasi ekonomi digital ada beberapa program yang dilakukan oleh kominfo salah satunya adalah mendorong terciptanya 1.000 (seribu) startup. Pada anak muda generasi millenials tidak hanya dengan himbauan tetapi melakukan beberapa tahapan yang telah dilakukan.
Rosarita Niken Widiastuti memberikan contoh, Gojek urutan ke 17 dalam katagori Perusahaan yang mengubah dunia dengan fasilitas jejaring internet berbasis data masyarakat bisa terlayani sempurna dalam kebutuhan sosialnya.
Indonesia diprediksi pada tahun 2020 akan menjadi negara kuat di bidang ekonomi digital yang akan menguasai asia. Indonesia menduduki urutan ke 4 dalam bidang Smart City.
Digitalisasi akan sukses apabila ditingkatkan pada semua bidang, untuk itu perlu dibentuknya semua kota di Indonesia. Dengan program Smart City, hal ini akan merubah mindset manusia secara spontan dan membangkitkan pembangunan bangsa, yang akan dimulai pada tahun 2019. Akan banyak menyerap pekerjaan di era digital ini. Seperti pada pelayanan jalan tol, perbangkan, ini yang akan menambah daya serap banyak pekerja dibidang ciber digitalisasi.
Pertama diperbesarnya Ignition, Depression dengan melakukan pelatihan-pelatihan, kemudian kominfo membuka program 1000 Startup tetapi yang mendaftar ada 40000 orang. Setelah dilakukan pentahapan bisa diperbesar menjadi 40.000 orang.
Pada tahapan ignition perlu pembekalan keahlian dasar yang dibutuhkan, sehingga dari ignition ini tinggal Rp.10.000,-. Setelah dilakukan workshop hacker, semuanya ini diperlukan pembentukan tim yang saling melengkapi untuk membuat Prototype.
Ketika sudah terbentuk Prototype Master perlu memberikan pelayanan tentang pendidikan, ekonomi ataupun pariwisata yang berhubungan pada tahapan diatas.
Langkah-langkah setelah Prototype, dari Kominfo juga memfasilitasi mempertemukan dengan para investor. Diharapkan Indonesia akan meningkat ekonomi digitalnya, target pada tahun 2020 nilai ekonomi digital ini mencapai 130 miliar dolar. Harapan dari pemerintah dengan adanya berbagai akselerasi program yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa meningkatkan nilai ekonomi digital.
Selain yang dilakukan oleh kominfo diatas juga perlu adanya pendampingan kepada UMKM untuk menjadi UMKM go online targetnya adalah 8 juta pengusaha UMKM, sudah ikut di dalam ekonomi di CITO diharapkan masuk pula didalam platform para yunikon, target pemerintah dari 8 juta, sekarang sudah mencapai 82%.
Berbagai sektor yaitu pertanian, nelayan dan lain sebagainya peran pemerintah sebagai fasilitator pertumbuhan ekonomi baru ada 10.00 startup kemudian 8 juta UMKM, Pemerintah sebagai regulator sudah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi khususnya ekonomi digital, melalui peraturan menteri kominfo PM 10 2018 juga Perpres nomor 44 APK BBM 19 2017.
Dalam kesempatan itu, Kadis Pemberdayaan Desa Prov. Jabar yaitu Agus Hanafi menyampaikan pemaparan yang berbeda.
“Jangan terjebak oleh teori Yan feter Sunkun. Dengan istilah pola tanam paksa. Apabila kita tanamkan pola era digital pada pelaku usaha kecil ini merupakan sistim pemaksaaan,” jelas Agus Hanafi.
“Apabila pedagang singkong di satu tempat, telah diolah dari sini. Dolarnya disini ada kolaborasi ada linked satu sama lain dan ada interdependensi, ada skill bila terjadi hal seperti itu. Maka terbuka apa yang saya sering saya tulis dengan pajak mengkritisi budidaya Adenium aksioma. Selama lebih dari 30 tahun dipegang sampai saat ini pada era kekinian di era digital itu sudah tidak bisa lagi dipegang bisa disebut “Tersesat Di Jalan Yang Lurus”,” pungkas Agus Hanafi. (HKS)