Bandung, BEREDUKASI.Com — REKTOR UIN SGD Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, menerima secara simbolik penyerahan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2019 dari Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil. Dengan didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, Yuniar Yanuar Rasyid. Bertempat di Aula Barat, Gedung Sate, Jl. Diponegoro, Bandung, Kamis (20/12/18).
Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, bahwa anggaran DAU, DAK, DBH dan Dana Desa tahun 2019. Diarahkan untuk meningkatkan jumlah dan mutu layanan publik. Bahkan Ridwan Kamil pun berharap, agar para Kepala Daerah terus membangun sinergi, koordinasi dan memperkuat sinkronisasi program-program Pemerintah Pusat dan Program Daerah.
”Cita-cita Jabar Juara Lahir dan Batin. Jangan sampai berhenti, karena alasan keterbatasan dana atau anggaran,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, menegaskan dengan adanya penyerahan DIPA 2019 ini akan digunakan untuk mengutamakan program prioritas, Pertama, Sarjana Ulama Zaman Now. Kedua, Madrasah Husnul Khatimah. Dan Saat ini tengah mengembangkan Rumah Al Quran yang diperuntukkan menyiapkan Sarjana Ulama Zaman Now.
“Sebab kami sedang dilanda “Defisit Kyai”. Indikatornya banyak anak Kyai yang tidak disiapkan untuk menjadi penggantinya. Saking jarangnya, banyak Kyai yang berpindah. Bahkan nyalon menjadi Wakil Bupati. Hal ini menjadi bukti atas “Defisit Kyai”,” jelasnya.
Melalui kerjasama UIN SGD Bandung dengan berbagai pihak, mulai dari Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bandung dan Pemkot Bandung. DIPA ini akan di manfaatkan Prof. Mahmud dengan maksimal untuk kebaikan. Dirinya berharap program Rumah Al Quran ini menjawab tantangan zaman.
“Untuk menyiapkan Sarjana Ulama Zaman Now itu, Rumah Al Quran akan didukung dan dilengkapi sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi. Madrasah Husnul Khatimah adalah sebuah konsep mempersiapkan masa depan orangtua dengan penuh perhatian, kasih sayang dan saat ajal tiba, meraih husnul khatimah. Menciptakan lingkungan dan suasana yang religius dan menyenangkan bagi orangtua,” papar Rektor UIN.
Menurutnya orang beriman akan menunjukkan perhatian terbesarnya kepada orangtua, “Sudah sewajarnya sebagai anak memperlakukan orangtuanya dengan rasa hormat, memperlakukan dengan baik dan berusaha menyenangkan hati dengan ucapan yang baik dan bijaksana”.
Dirinya menambahkan bahwa secara psikologis, orangtua membutuhkan perhatian, kasih sayang dan teman bercerita.
“Jangan biarkan orangtua kita kesepian, bahkan hidup sendirian, sebatang kara. Sehebat apa pun memuliakan orangtua, sampai kapan pun tidak akan dapat membalas kebaikan keduanya. Seseorang tidak dapat membalas budi kedua orangtuanya. Kecuali jika mendapatkan orang tuanya menjadi budak, kemudian ia beli dan memerdekakannya,” pungkasnya. (MIF)