Bandung, BEREDUKASI.Com — DINAS Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung. Berencana memulai pembangunan Rumah Deret Tamansari, pada bulan Februari mendatang. Saat ini, DPKP3 tinggal menunggu keluarnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kepala Bidang Perumahan DPKP3, Nunun Yanuati mengungkapkan, saat ini Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Tengah memproses pembuatan IMB Rumah Deret Tamansari.
“Kami sudah mendaftarkan, hanya tinggal menunggu proses saja. Mudah-mudahan pada awal atau pertengahan Februari, pembangunan sudah berproses.
Proses pembangunan nanti dimulai pembersihan dulu dan pematangan lahan lalu pembangunan pondasi,” ucap Nunun, saat menjadi Narasumber “Bandung Menjawab” di Taman Sejarah Kota Bandung, Jl. Aceh, Kamis (23/1/2020).
Apabila proses pembangunan berjalan sesuai rencana, Nunun mengatakan, sebanyak 185 Kepala Keluarga RW 11 Tamansari bisa menempati Rumah Deret pada Oktober mendatang.
“Target Enam Bulan Pembangunan kalau lancar semua selesai Juli. Kemudian ada pemeliharaan dan pembuatan Sertifikat Laik Fungsi. Jadi kalau lancar ya…..sekitar bulan Oktober sudah bisa dihuni,” terangnya.
Ditahap Pertama, Nunun menyebutkan akan dibangunan 180 Unit Rumah Deret Tamansari. Nantinya secara keseluruhan Rumah Deret Tamansari, akan dibuat 497 Unit dan diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Khusus bagi 185 warga RW.11 Tamansari yang sudah ikut Program Rumah Deret, akan mendapat banyak keistimewaan. Selain diprioritaskan menempati Unit Rumah Deret. Mereka akan mendapat gratis sewa selama 5 tahun dan potongan bayar sewa 50 Persen pada 5 tahun berikutnya.
Pemkot Bandung belum menentukan biaya sewanya. Namun dalam aturan sebelumnya, bangunan yang memakai Lift, dikenakan sewa antara Rp.300.000,-. sampai Rp.900.000,-./Per Bulan. Ada dua macam tipe,l yaitu Tipe 33 dan Tipe 39.
“Itu tergantung nanti kebutuhan warga dan sesuai Kepala Keluarga yang ada,” ujarnya.
Nunun memastikan Rumah Deret Tamansari, akan menjadi hunian yang layak bagi masyarakat Kota Bandung. Bukan hanya penataan dari segi tampilannya saja, namun fasilitas sosial dan lingkungannya juga turut diperhatikan.
“Bangunannya sekitar 6 Lantai. Konsepnya ke arah Rumah Panggung. Kita lebih ke konservasi tanah yaitu menyerapkan air ke tanah dan ada ruang terbukanya. Nanti di atasnya ada “Roof Garden” dan ada Selasar untuk Ruang Pertemuan Earga, ada Masjid, Ruang Isaha dan Ruang Serbaguna,” pungkas Nunun.(Ris).