FeaturedFigurPerguruan Tinggi

Saska “Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi….?”…….!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com — KALAU tidak sekarang, kapan lagi, ucap Saskarani Nadhira atau yang biasa disapa Saska. Saat ditanya mengenai motto hidupnya, karena bagi gadis kelahiran Bandung, 4 Januari 2001 ini. Memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin adalah hal yang tidak boleh dilewatkan.

“Saat ini, selain kuliah. Saya juga menjadi Marketing Crew Telkom University. Juga menjadi salasatu Peserta I – Be Ambassador atau Duta Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Serta menjadi panitia untuk berbagai acara,”  terang gadis dengan tinggi 168 CM.

Penfavorit warna putih dan penggemar yahu bulat ini juga ternyata pernah menjuarai lomba Membaca Puisi peringkat 1 pada saat SMA, pernah menulis Cerpen dan di muat di koran PR sebanyak 3 kali.

“Untuk hobi saya senang menulis Puisi, karena dengan menulis Puisi, rasa yang dipendam bisa dicurahkan lewat bait-bait termanis yang dapat dituliskan,” terangnya.

Mahasiswa Telkom University, jurusan Digital Public Relation, semester 1 ini. Juga bercerita bahwa ia ingin menjadi penulis. Karena apa pun yang ia impikan dan bayangkan bisa terwujud dalam sebuah buku.

“Untuk tokoh idola, saya mengagumi Nadin Amizah atau Cake Caine, ia merupakan penyanyi juga penulis lagu yang setiap liriknya mempunyai makna puitis yang dalam. Selain itu, setiap caption instagram pun selalu menceritakan sesuatu dengan kata kata yang manis untuk dihayati,” jelasnya.

Adapun sosok yang menginspirasinya adalah ibunya atau Mamah, karena pribadinya yang tidak pernah mengeluh. Selalu berpikir positif, selalu menebar kasih sayang, tidak pernah pilih kasih, selalu memberikan kehangatan, selalu berbagi, tidak memandang golongan golongan dan tidak pernah marah.

“Makna hidup bagi saya adalah saat saya sudah bisa mentransfer positive vibes aku kepada orang lain. Saat itu saya sudah terjadi, maka bukan hanya hidup saya yang bermakna, tapi mereka yang menerimanya pun akan merasakan hal yang sama,” tandasnya.

Sulung dari 2 bersaudara ini bercerita, bahwa hal yang membuatnya selalu bersemangat adalah impian terbesarnya. Untuk membahagiakan kedua orangtua, apapun tantangan, cobaan dan kesulitan yang datang, mau tidak mau atau suka tidak suka harus dilawan. Karena orangtua adalah alasan utama untuknya tetap berjuang dalam menjalani hidup.

“Terakhir saya menyampaikan bahwa jika kita bukan orang yang pandai bersuara, apalagi menyuarakan isi hati. Cobalah untuk menyisipkan sedikit cerita di satu buku kecil yang bisa jadi disebut sebagai “ajimat” baru. Bayangkan buku tersebut merupakan bahu yang hangat untuk menyambut kedatangan keluh kesah. Serta bahagia yang mampu mendekap lebih erat, jika sudah terlalu jatuh dan membatasi diri kita jika sudah terlalu angkuh,” ulasnya.

Saska yakin, lama kelamaan hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Baik untuk seseorang yang tak bisa menyuarakan isi hatinya kepada orang lain. Karena dengan begitu akan menghasilkan sebuah tulisan yang luar biasa indah. Jika berasal dari hati dan ditulis dengan cinta. (Tiwi Kasavela)

admin

OCDay dan Hari Anak Internasional di SMPN 2 Banjaran Kabupaten Bandung…..!

Previous article

Pesan Pangdam III/Siliwangi pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW…..!

Next article

You may also like

More in Featured