Bandung, BEREDUKASI.Com — “DALAM Sejarah Sastra Islam, Syair, Sajak atau Puisi memiliki peran dilingkup Politik” ujar Maksugi, Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Universal (PPMU) yang dikenal Mahad Universal.
Dirinya menyampaikan bahwa, zaman Rasulullah SAW, saat Nabi Muhammad SAW dihadapkan dengan Kafir Quraisy yang pada saat itu ahli dalam bidang Syair. Rosul berdakwah menyampaikan Firman Allah SWT. Hingga kaum Kafir Quraisy menganggap bacaan Quran adalah bentuk Syair. Khususnya Umar bin Khattab sebelum memeluk agama Islam.
“Dikisahkan, suatu malam Umar datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Rasulullah SAW. Waktu itu Rasulullah membaca surat Al Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri.
“Demi Allah, ini adalah Syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy,” papar Maksugi.
Maksugi berinisiatif membuat akun Youtube dengan nama “Kopi Sajak”, konten Kopi Sajak berfokus pada Musikalisasi Puisi atau Puisi yang dinyanyikan.
“Konten Ini diharapkan bisa di serap khalayak ramai, tidak terbatas pada orang dewasa dan masyarakat sarungan saja. Saya ingin pesan moral dalam Puisi, dapat tersampaikan kepada semua lapisan masyarakat,” harap Maksugi. (MIF)