Bandung, BEREDUKASI.Com — KEPALA Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dodin R. Nuryadin mengatakan, ” jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan segala kebutuhan pelaksanaan Ujian Negara Berbasis Komuter (UNBK) 2018 se-Jabar. Termasuk juga, mengantisipasi saat pelaksanaan ujian, baik teknisi maupun non teknis,”.
Menurut Dodin, pelaksanaan Ujian Nasional SMK tahun ini, seluruh Jawa Barat menerapkan UN Berbasis Komputer (UNBK).
“Untuk itu, setiap SMK baik Negeri maupun Swasta, kita lakukan beberapa uji coba (Tray Out) dengan langsung menggunakan komputer. Bahkan beberapa hari lalu, kita lakukan gladi resik, cara mendownload soal dari Kemendikbud (Online) untuk disimpan di server sekolah. Dan para siswa didik mengerjakan jawaban (offline). Jawaban siswa didik disimpan dulu diserver sekolah. Setelah semuanya beres, baru dikirim ke Kemendikbud secara online,” jelas Dodin R. Nuryadin.
Hasil pemantauan Bidang PMK Disdik Jabar, KCD Wilayah dan dari Pengawas pelaksanaan UNBK SMK Se-Jawa barat. Bahwa kesiapan sudah cukup matang. Namun, tetap akan melakukan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, hasilnya dinyatakan. Bahwa pihak KCD Wilayah, sekolah dan siswa didik kelas XII yang akan ikut UNBK, dinyatakan sudah siap 100%.
“Bahkan, Insya Allah SWT. Hasil pemantapan dan TO (Tray Out) yang dilakukan. Kita optimis, hasil nilai UNBK SMK tahun ini, akan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tegas Dodin disela-sela mendampingi Kadisdik Jabar Ahmad Hadadi, saat meninjau pelaksanaan UNBK SMK di SMKN 12 Jl. Pajajaran, Bandung, Senin (2/4/18).
Kalau dilihat dari grafik peserta sekolah SMK yang melaksanakan UNBK. Ada kenaikan cukup signifikan, dimana pada tahun 2016 lalu, diikuti sekitar 40% dari total SMK se-Jawa Barat, tahun 2017 mencapai 90%. Untuk tahun ini seluruh SMK di Jabar melaksanakan UNBK 100%.
Dikatakan Dodin, dari sejumlah 2682 Sekolah yang mengikuti UMBK secara mandiri. Sebanyak 2.414 sekolah dan sebanyak 268 SMK melaksanakan UNBK di sekolah lain. Seperti di SMKN 12 ini, selain ujian diikuti oleh siswa didik SMK 12 juga ada peserta dari SMK Otista Bandung.
Lebih lanjut Dodin juga mengutarakan, “memang hasil UNBK bukan lagi penentu kelulusan siswa didik. Tetapi kelulusan siswa didik itu, ditentukan pihak Sekolah berdasarkan dari hasil nilai raport dari Semester Pertama (I) sampai dengan Semester Enam (VI). Tapi nilai UN akan berpengaruh, ketika akan melanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi. Terutama Perguruan Tinggi Negeri. Selain itu juga Nilai UN, sebagai salasatu meningkatkan akreditas sekolah,”.
“Berdasarkan hasil pemantauan dilapangan, baik saya sendiri maupun Tim Pengawas UN saat menyaksikan para siswa didik mengikuti UN. Terlihat para siswa didik “enjoy”, tidak terlihat tegang. Insya Allah, tingkat kelulusan SMK di Jabar raih 100% lagi,” tutur Didin penuh semangat.
Terkait tingkat kelulusan, di Jawa Barat, sudah dua tahun berturut-turut SMK di Jabar Lulus100%.
Bahkan tahun lalu (2017), ada beberapa lulusan “Terbaik” dari masing-masing jurusan dan dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri “Tanpa Test”.
Selain itu, kita ada sekitar 60% lebih lulus SMK di Jabar, walalupun belum keluar Ijazah aslinya. Tetapi sudah diminta dan bekerja di beberapa perusahaan Besar dan Menengah baik BUMN, BUMD maupun Swasta. Hal ini, tentunya Lulusan SMK, selain memiliki Ijazah juga memiliki Sertifikat dari Perusahaan dimana siswa didik itu, melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Serta sekitar 30% Berwiraswasta. Dan sisanya sekitar 10% kurang, melanjutkan ke Perguruan tinggi. (HKS)