BANDUNG, BEREDUKASI.COM — PENYELENGGARAAN Pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 tinggal menghitung hari. Politik uang masih menjadi permasalahan paling rawan, dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada.
Berawal dari Kegelisahan tersebut,
Berbagai Komunitas dan Organisasi Kemasyarakatan Se-Kota Bandung bersama Paslon nomor urut 2 Haru Suandharu–Dhani Wirianata. Membentuk dan Mendeklarasikan Satgas HD Anti Politik Uang. Guna mengawal proses Pilkada berkualitas dan bebas dari Politik Iang, Jum’at, ( 22/11/2024)
Haru Suandharu menilai proses Demokrasi dalam penyelenggaraan Pilkada berkualitas tidak boleh ternodai “Money Politics”. Ditengah kondisi Ekonomi sulit seperti saat ini, berpotensi munculnya pihak yang akan mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan hati nurani dalam menggunakan hak pilihnya
“Kita ingin Kota Bandung Pilkada nya berkualitas. Untuk dapat hasil yang berkualitas ya, tidak boleh Demokrasi ini tercederai oleh “Money Politik” ujarnya.
“Kita mengetahui hari ini kondisi sedang sulit khususnya secara Ekonomi. Ini bisa kemudian menimbulkan potensi-potensi ada pihak-pihak yang memanfaatkan. Agar membujuk masyarakat tidak menggunakan hati nurani, tapi dengan sekedarnya uang ala kadarnya,” sambung Haru
Sementara itu Calon Wakil Walikota Bandung nomor urut 2, Dhani Wirianata, meminta agar masyarakat berani dalam menolak potensi jual-beli suara. Atau lebih dikenal sebagai “Serangan Fajar, jelang pencoblosan 27 November mendatang.
Sebab hal itu tidak sebanding dengan masa depan Kota Bandung 5 tahun mendatang dari uang yang berikan. Sehingga apabila hal itu terjadi masyarakat akan menerima dampaknya dari praktik kotor itu.
“Ya, hitung aja jika dapat pemimpin yang memang menggunakan cara-cara itu. Jadi misal Rp.300.000,-. Untuk memilih, artinya mereka (Masyarakat) cuma di hargain Rp. 60.000,- per tahunnya dari pilihan ketika mencoblos, apa itu cukup ? Sedangkan dampaknya nyata 5 tahun kedepan dan masyarakat sendiri yang akan terkena imbasnya dari praktik kotor itu,” bebernya.
Ia pun meminta agar masyarakat menjadi Garda Terdepan, apabila menemukan hal-hal kecurangan untuk melaporkan. Terutama “Serangan Fajar”, jelang pencoblosan 27 November mendatang.
“Sekarang sudah Era Digitalisasi, sudah ada Handphone siapapun bisa jadi Wartawan. Jadi cukup foto atau rekam, kirim ke kita buktinya,” tegas Dhani.
Dirinya bersama kang Haru, berkomitmen ingin menciptakan proses Demokrasi ke arah yang lebih baik, jujur dan adil.
“Jadi makanya kita ingin mencoba, karena kita saya dan Kang haru. Melewati proses Demokrasi ya, tentunya dari Partai Politik diusung mendaftar berkampanye sosialisasi dengan proses-proses seperti itu,” ulas Dhani.
“Mengajak masyarakat harus berani menolak, kalau terus ada kecurangan kapan kita mau menjadi lebih baik,” imnunya lagi.
Sementara itu, Ketua Satgasus HD Anti Politik Uang, Dede Ahmad Sasmita menyatakan siap untuk mensosialisasikan. Juga menerima Pengaduan dari masyarakat lewat layanan Hotline WhatsApp yang aktif selama 24 jam Nonstop.
“Nanti kita bakal bersosialisasi untuk masyarakat terkait tentang Pengaduan itu. Dan ada nomor telepon yang bisa diakses di 0821-2828-8989 itu 24 jam,” jelasnya.
Iapun menegaskan HD akan Tegak Lurus mewujudkan Pilkada yang bersih tanpa Politik Uang di Kota Bandung.
“Itu Komitmen kami. Dan kami akan terus pegang Komitmen itu” tutupnya. (***).