FeaturedRagam

ECCR Fakultas Filsafat Unpar Hadirkan Webinar Bertema “Nasib Budaya Lokal”………!

0

Bandung, BEREDUKASI.Com —
ECCR Fakultas Filsafat Unpar akan menyelenggarakan webinar “Nasib Budaya Lokal” yang berlangsung dua minggu sekali dalam 5 Sesi dari 5 Oktober s/d 30 November 2020 via Zoom Meeting.

Adapun ECCR (Extension Course of Culture & Religion) adalah program rutin yang diadakan oleh Fakultas Filsafat Unpas. Selama 5 tahun dan selama ini mengusung isu Budaya dan Agama dengan kajian Akademik Antropologis-Fenomenologis.

Panitia acara, Y. Slamet Purwadi mengungkapkan bahwa kursus ini tidak dipungut biaya. Dan pesertanya terbuka untuk umum, antara lain, meliputi berbagai kalangan masyarakat seperti Dosen, Mahasiswa, Aktivis Sosial-Nudaya, Keagamaan dan lain-lain.

“Tujuan dari diselenggarakannya kursus ini adalah menggugah kesadaran agar masyarakat luas khususnya Bandung dan sekitarnya. Menyadari nilai dan eksistensi Budaya Lokal dalam membentuk identitas dan kemanusiaan kita,” terangnya.

Lalu, lanjut Slamet dalam konteks krisis pandemi Covid-19 ini, diasumsikan dan yakini bahwa Budaya adalah salasatu perangkat eksistensial yang kita miliki untuk menghadapi krisis kehidupan.

“Budaya adalah “akar” dari mana kita berasal. Namun demikian, eksistensi budaya lokal bisa jadi kian kian kabur maknanya karena berbagai faktor yang dibawa oleh, misalnya, kemoderenan,” terangnya.

Adapun peserta yang akan mengikuti acara ini sekitar 120-an orang. Hal ini, terang Slamet menunjukkan para peserta memiliki antusiasme dan motivasi masing-masing. Untuk berpartisipasi dalam kursus singkat ini. Di samping, para Narasumber juga biasanya menjadi daya tarik bagi para peserta. Khususnya dalam menghidupkan wacana Budaya menurut konteks dan perspektif akademisnya masing-masing.

“Acara ini dirasa penting karena kita mengasumsikan bahwa masyarakat dengan ketahanan Budaya yang kuat bakal menghadapi krisis. Juga akan ditandai oleh ketahanan dalam tekanan, harapan dalam situasi ketakpastian, tidak cepat patah semangat dan dibarengi kepercayaan tinggi,” urainya.

Karena itu, ungkap Slamet kursus ECCR kali ini mencoba menggali harta tersembunyi dalam khazanah Budaya. Yang membuat kita menjadi masyarakat yang kuat secara kolektif, karena dibangun di atas value dan virtue yang hidup dalam kandungan Budaya-Budaya Lokal.

“Secara Akademik, nilai dan peran budaya lokal itu akan diangkat ke dalam Wacana Local Wisdom, Hukum, Adat serta konteks keagamaan. Ringkasnya, jangan sampai fenomena Covid-19 menyita perhatian. Sehingga kita melupakan nasib Budaya Lokal yang justru kita butuhkan saat menghadapi krisis kehidupan ini maupun menjalani kehidupan selanjutnya,” tandasnya.

Terakhir, Slamet pun mengatakan bahwa panitia berharap ECCR dapat menjadi wadah pencerahan masyarakat tentu tidak akan mampu menjawab persoalan Budaya Lokal secara tuntas. Namun diharapkan, kita semua akan menyadari bahwa kita memiliki tugas kultural untuk menjalani kehidupan. Khususnya di masa krisis pandemi Covid-19, dengan ketegaran berkat Collective Value, Local Wisdom atau berkat Letahanan Budaya kita sendiri.

“Untuk ke depannya, ECCR Fakultas Filsafat Unpar secara konsisten akan mengusung Wacana Budaya dan Agama. Dengan judul atau tema yang lain dengan para narasumber yang mumpuni di bidangnya. Ini semua digarap dalam rangka berbagi ilmu dan tugas kebudayaan untuk mencerahkan masyarakat Bandung dan sekitarnya,” pungkasnya. (Tiwi Kasavela).

admin

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fase Tiga Kembali Dijalani Pangdam III/Slw Dan Pejabat Forkopimda Provinsi Jabar…….!

Previous article

Cegah Covid-19, Sat Brimob Polda Jabar Ajak Guru TK Terapkan 3M Protokol Kesehatan…..!

Next article

You may also like

More in Featured