Bandung, BEREDUKASI.Com — UNTUK mengembangkan potensi bagi Disabilitas sekaligus implementasi UU No.8 tahun 2016, mengenai urikulum vokasi pada pendidikan khusus serta strategi peningkatan kualitas pendidikan khusus bekerjasama dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri), SLBN “A” (Sekolah Luar Biasa Negeri bagian A ) Kota Bandung, mengadakan Prakrin (Praktek Kerja Industri).
“Adapun kegiatan dari “Prakerin” ini, meliputi Beryanyi, Mendongeng dan Bobodoran, Kecapi Suling, Live Acoustic yang merupakan gabungan antara alat musik modern dan tradisonal.
“Tentunya ini adalah sebuah upaya bahwa Disabilitas juga bisa. Kami juga ingin mengubah stigma Disabilitas yang harus dikasihani, menjadi Disabilitas yang dapat diapresiasi karena Karya dan Prestasi,” ungkap Muftiah Yulismi, yang merupakan Konselor dari SLBN “A” Kota Bandung.
Mufti juga menjelaskan bahwa acara yang berlangsung dari tgl 5 s/d 9 Maret 2017 sejak pukul 12.00-16.00 ini juga, merupakan hal pertama yang dilakukan oleh SLB yang ada di Jawa Barat. Dimana dalam prosesnya anak diajari untuk tampil percaya diri, memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan memiliki pengalaman yang baru serta dapat berkenalan dengan orang-orang luar.
“Kami ingin mewujudkan Hak Disabilitas, mengenai pekerjaan yang bisa mereka dapatkan. Dan semoga dapat dijadikan pendidikan. Agar mereka memiliki Spesialisasi dibidang mereka masing-masing,” jelas Mufti.
Acara yang berlangsung di Koffie Tidj Cafe depan Pusdai Jl. Citarum no.30 Bandung ini, juga diikuti oleh kelas XI yang berjumlah 6 anak dan kelas XII yang berjumlah 7 anak.
“Kami berharap bahwa mereka juga akan mendapatkan Hak Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Bisa lewat jalur afirmasi dengan kemampuan mereka di bidang alat musik,” terang Mufti.
Kedepannya SLBN “A” akan terus berusaha menjadi sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang berdaya. Dengan melakukan observasi dan mencari karakteristik yang sesuai agar dapat meningkatkan kemampuan para peserta didiknya. (Tiwi Kasavela)