Berita GambarPerguruan TinggiSosok Prestasi

Ninda “Duta Bahasa Jawa Barat” Semarakkan Gerakan Berbahasa

0

BANDUNG, BEREDUKASI.Com — Mengenal bahasa merupakan hal yang penting, karena manusia tidak bisa lepas dari komunikasi di kehidupan sehari-harinya. Oleh sebab itu, peran duta bahasa memiliki nilai yang sangat mendukung untuk kembali menyuarakan gerakan berbahasa lebih dalam lagi. Adalah, Azharra Aninda Putri Al Farid atau yang biasa dipanggil “Ninda” yang merupakan “Duta Bahasa Jawa Barat 2017” yang memiliki impian dapat mengembangkan kembali nilai-nilai berbahasa.

Ninda sendiri bercerita bahwa Duta Bahasa Jawa Barat adalah sekumpulan orang yang memiliki kepedulian terhadap nasib bahasa sebagai identitas negara, mereka menjunjung keutamaan penggunaan “Bahasa Indonesia”, namun tetap menjaga kelestarian penggunaan bahasa daerah dan masih mengingat pentingnya menguasai bahasa asing. Tugas utama Duta Bahasa adalah menjadi sosok yang tutur bahasa dan sikap kebahasaannya patut ditiru oleh orang lain. Ada semboyan yang berkata “Bahasa menunjukkan bangsa”, tutur bahasa kita menunjukkan kepribadian yang tercermin di dalam diri. Lewat kesantunan dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, pribadi kita selaku Bangsa Indonesia juga ikut tercermin sebagai sebuah bangsa yang kuat.

“Perasaan saya ketika menjadi juara “Duta Bahasa Jawa Barat 2017” saat itu sungguh terharu mengingat ini adalah pertama kalinya saya mengikuti ajang semacam Duta Bahasa. Saya tidak pernah menyangka bahwa saya berhasil melangkah dan berkembang sejauh ini,” tutur Ninda di sela-sela kesibukannya.

Ninda juga merasa bangga bahwa dia mendapatkan kepercayaan bersama rekannya Zainal Saiful Amir, untuk mewakili Jawa Barat dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2017. Kewajiban dan tanggung jawab besar ini membuatnya berangsur-angsur tumbuh menjadi pribadi yang selalu ingin menimba ilmu sekaligus berbagi lebih banyak lagi. Dan yang paling utama, ia belajar untuk lebih percaya kepada diri sendiri dan lebih bersyukur atas hidup.

“Di keluarga besar Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat saya menemukan orang-orang luar biasa yang tiada henti menjadi inspirasi, teman-teman yang selalu ada untuk mendukung satu sama lain, juga ilmu,” tutur mahasiswi S2 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.

Ninda menerangkan bahwa banyak kegiatan-kegiatan  yang dia lewati saat menjadi Duta Bahasa 2017 diantaranya ikut berpartisipasi dalam “Gerakan Literasi Nasional”. Di bulan Desember lalu, ia juga baru saja menyelesaikan sebuah program literasi yang dilaksanakan di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Dan program yang dilaksanakan berlangsung selama 3 bulan (dari awal kelas literasi hingga perpisahan) dan memiliki tujuan utama meningkatkan kegemaran membaca dan menulis untuk anak usia dini. Berbagai kegiatan mengajar juga ia laksanakan secara rutin setiap minggunya, dan respon yang ia terima juga sangat luar biasa karena anak-anak yang bergabung ke dalam kegiatan tersebut semakin banyak jumlahnya setiap minggu.

“Hal ini tentu dapat dicapai karena konsistensi dan ketelatenan teman-teman dari Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat. Selain sebagai pengajar, kami juga menjadi teman dekat siswa-siswa kelas literasi kami,“ tuturnya ramah.

Saat ini Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat juga sedang merencanakan pembuatan kegiatan serupa di daerah yang berbeda. Mengingat antusiasme siswa-siswa  terus meningkat. Dan ia juga tengah berupaya membuat kegiatan tambahan berupa gelar “kelana vlog dubas” tentang ancaman kearkaisan kosakata Bahasa Sunda dan akan ada beberapa lomba menarik yang harus diikuti!

Lantas bagaimana awalnya Ninda bisa menjadi Duta Bahasa Jawa Barat?

“Saya sudah mendengar tentang pemilihan Dubas Jabar sejak tahun 2015, namun pada saat itu saya belum merasa siap untuk ikut dikarenakan ada persyaratan yang mewajibkan pesertanya untuk terampil berbahasa daerah, salah satu bahasa daerah di Jawa Barat. Berhubung saya ini pendatang dari Jawa Timur, meski sudah lama sekali tinggal di Jawa Barat, saya merasa masih perlu belajar dan mematangkan diri,” ujarnya.

Namun ternyata hal tersebut malah membuat Ninda semakin termotivasi kuat untuk  tetap konsisten belajar bahasa daerah, khususnya Bahasa Sunda. ia mengatakan bahwa awalnya ia tidak terlalu berambisi menjadi juara. karena untuk untuk membawa perubahan  tidak harus menjadi “Duta” terlebih dahulu. Namun dengan cara berani memulai hal baik dari diri sendiri, dan menularkannya kepada orang lain.

“Sudah lama saya menyimpan ketertarikan pada ilmu kebahasaan, saya punya rencana untuk menjadi pengajar, khususnya pengajar bahasa ke depannya. Saat ini saya sedang mempelajari BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), namun berhubung latar belakang pendidikan saya adalah pendidikan Bahasa Inggris, maka masih banyak sekali ilmu yang harus saya gali terkait ke BIPA-an, semoga jalan ke depannya dipermudah dan diberi kesempatan untuk mengajar BIPA,” ucapnya antusias.

Berbicara hobi, Ninda bercerita bahwa dia senang sekali membaca novel, terutama yang ber-genre fiksi ilmiah. Selain novel, ia juga senang membaca buku antologi puisi, dan menulis. Dan berharap bahwa kelak bisa menerbitkan sebuah buku.

“Saya mengidolakan Najwa Shihab, beliau adalah perempuan cerdas dan inspirasi bagi seluruh perempuan di negeri ini. Beliau adalah bukti nyata bahwa perempuan harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dan tidak boleh takut menjadi pintar,” ujarnya.

Mengenai hal yang membuatnya tetap bersemangat meskipun mendapatkan tantangan dan hambatan, Ninda berkata, “Bisa jadi kita sedih karena terlalu sering menengadah ke atas, dan menyadari banyaknya kelurangan diri. Kita perlu sesekali melihat ke bawah, dan bersyukur atas apa yang dimiliki diri, lalu kembali melihat ke depan dan kembali mencari motivasi dari impian-impian yang ingin kita capai. Saya tidak ingin terlalu lama sedih karena saya sadar ada banyak cita-cita di depan yang ingin saya kejar,” ungkap gadis kelahiran Malang, 23 April 1994 ini.

Terakhir, Ninda berharap bahwa Program Literasi Duta Bahasa Jawa Barat bisa lekas merambah daerah di luar Jawa Barat, luar pulau Jawa kalau bisa, dan semoga pemuda Indonesia bisa semakin peka terhadap sikap kebahasaan di negerinya sendiri.

“Kita adalah pemuda, para pendahulu kita tidak bisa dalam sekejap mata merubah kesalahan yang sudah telanjur menimpa generasi kita. Tapi kita masih bisa dan masih punya waktu untuk bertekad membawa perubahan, andai tidak benar benar membawa perubahan, kita bisa menjadi inspirasi dan menggerakkan hati orang lain agar ikut mau berubah. Tidak sekarang, tapi setidaknya kita sudah berbuat sesuatu agar bangsa Indonesia bisa bergerak menjadi generasi yang lebih baik di kemudian hari,” ucapnya penuh semangat.

Untuk mengetahui program Duta Bahasa Jawa Barat Ninda juga menitip pesan kepada pemuda untuk mengikuti terus akun @dubasjabar di instagram agar tidak ketinggalan informasi, “Salam santun berbahasa!,” tutupnya dengan senyum. (Tiwi Kasavela)

admin

Guguh Giat Promosikan Budaya Cinta Batik…!

Previous article

Darryl “Jajaka Pinilih Kota Bandung 2017” Kenali Budaya Kembali

Next article

You may also like