Bandung, BEREDUKASI.Com — BUDAYA literasi adalah hal yang sangat penting untuk diaplikasikan oleh anak-anak bangsa. Itulah yang diulas oleh Nita Suherneti, Penggerak Literasi Dinas Pendidikan Kota Bandung dan tim West Java Leaders Reading Challage (WJLRC) Provinsi Jawa Barat.
“Dinas pendidikan Kota Bandung memiliki wadah Literasi bernama “Geliats” yang anggotanya terdiri dari TK, SD dan SMP yang pengawasannya diketuai oleh ibu Elia Suganda. Dimana setiap kepala sekolah dan guru juga terlibat dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Dalam implementasinya, gerakan Literasi sekolah di mulai dari tahap pembiasaan membaca setiap hari sehingga menjadi hal yang tidak terpisahkan. Adapun buku yang dibaca merupakan buku non pelajaran, untuk memperluas wawasan.
“Untuk tahap pengembangannya, siswa dapat mereview bacaan dengan teknik apapun. Dan bisa menceritakan kembali kepada teman-temannya, sehingga bisa memotivasi untuk saling berbagi bahan bacaan dan akan lebih baik jika sekolah memiliki duta baca,” tambah Nita.
Gerakan literasi yang semakin digiatkan sejak tahun 2016 ini. Juga dilaksanakan untuk memberikan efek percaya diri, berani mengungkapkan pendapat, berkomunikasi dengan baik, menganalisis, evaluasi, empati, peduli dan semua hal positif lainnya.
“Dengan Literasi akan membantu merubahan karakter siswa menjadi lebih baik. Dalam hal ini, guru juga perlu memberikan pendampingan untuk memvalidasi buku apa yang cocok dibaca oleh anak,” ungkapnya.
Saat ini Dinas Pendidikan Kota Bandung, memiliki program siswa dan guru harus bisa menulis. Lewat penggerak Literasi untuk SD yang diikuti sekitar 124 orang di setiap perwakilan sekolah. Maka bisa diproduksi hasil karya baik kumpulan puisi, cerita bergambar, sinopsis, antologi dan lainnya.
“Harapan kami, gerakan Literasi ini, tidak hanya di sekolah, tapi juga masyarakat bisa mendukung. Minimal kepada anak-anaknya sendiri, setiap minggu anak dibelikan buku, bagaimana orang tua mengarahkan anak untuk mencintai buku, memotivasi keingintauan dan kebiasaan,” tandasnya siang itu.
Terakhir Nita juga menambahkan bahwa pengawas sekolah adalah pendamping Mepala Sekolah dan Guru. (Tiwi Kasavela)