Bandung, BEREDUKASI.Com — SELAMA dua Senin dan Selasa besok (17 s/d 18/9/18), bertempat di Hotel Holiday Inn Jl. Pasteur Bandung.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat. Akan menggelar Rapat Telaah Tahunan (Review) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi dengan tajuk “Optimalisasi Penggarapan Program KKBPK di Desa/Kelurahan”.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso menjelaskan, bahwa kegiatan “review” ini. Lebih menitikberatkan pada isu pencapaian kesertaan KB, optimalisasi Kampung KB. Serta dana desa bisa diberdayakan sebagai penggerak KKBPK di tingkat Desa.
“Harapan saya dalam kegiatan “review” program KKBPK ini. Hal-hal terkait pencapaian kesertaan KB, Kampung KB. Serta dana desa bisa bersinergi menjadi sebuah optimalisasi penggarapan program KKBPK di Desa atau pun Kelurahan di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat,” katanya.
Selain itu dalam kegiatan ini pun, dihadiri oleh Prof. DR. H. Haryono Suyono yang dikenal sebagai Bapak KB Indonesia. Yang juga sebagai Ketua Dewan Pakar Kementerian Desa. Beliau menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya sudah menurunkan sejumlah profesor. Menjadi konsultan tetap yang turun langsung ke Desa-Desa, untuk mensinergikan optimalisasi penggarapan program KKBPK.
“Mereka turun ke Desa binaan, seakan menjadi konsultan sukarewalan,” ungkapnya.
Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa di era tahun 1970. Program KB itu sifatnya memperluaskan jangkauan dan tahun 90-an program KB (Kontrasepsi) dianggap selesai.
“Selanjutnya, program KB itu masuk ke fase membangun Keluarga Sejahtera. Nah sekarang, program diharapkan bukan lagi membangun keluarga pada lingkungan keluarga kecil. Tetapi lebih luas lagi membangun masyarakat atau Desa menjadi warga masyarakat Dunia,” jelasnya.
“Jadi janganlah merasa bangga kalau di Kabupaten/Kota banyak Kampung KB-nya. Sebab keberhasilan program KKBPK itu. Justru kalau di Kabupaten/Kota lebih banyak Kampung KS-nya yaitu Kampung Keluarga Sejahtera. Jadi saat ini wawasan yang harus dibangun, adalah menjadikan masyarakat Desa menjadi masyakarat Dunia. Itulah yang harus dicanangkan BKKBN Jawa Barat,” pungkasnya.
Selain itu Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dr. Dwi Listyawardani, Ir., M.Sc. Dip.Com. Menyampaikan di kegiatan riview ini, bahwa pihaknya telah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga sebagai mitra.
Kerja sama tidak hanya dengan instansi pemerintah, tapi dengan alim ulama, tokoh masyarakat serta yang lainnya. Yang pada intinya semua harus terlibat dan dilibatkan.
“Harapan saya momentum “Review” Program KKBPK Jawa Barat tahun ini. Bisa menjadi sebuah sinergitas kemitraan antara BKKBN dengan stakeholder. Serta mitra kerja lainnya, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” jelasnya.
Akademisi Universitas Padjajaran, Prof. Dr. Hj. Sutyastie Soemitro Remi SE., MS juga menuturkan, bahwa pihaknya telah membuat program Pembangunan Desa yaitu Profesor masuk Desa di seluruh Jawa Barat yang sudah dicanangkan sejak 3 tahun yang lalu.
“Ada sekitar 280 Profesor yang diturunkan di seluruh Kabupaten, sampai level Desa. Sesuai dengan bidangnya. Misalnya peternakan, pendidikan dan sebagainya. Kami sudah mencapai “output” Domba Pajajaran. Dimana hasilnya sudah tersebar,” jelasnya. (Tesaf)