Bandung, BEREDUKASI.Com — BERI Aku 1000 Orangtua, Niscaya Akan Kucabut Semeru Dari Akarnya. Beri Aku 10 Pemuda, Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia,” ungkapan Presiden Soekarno, yang disampaikan oleh Kadisjarahad Brigjen TNI Rachmat S, S.I.P., M.M., M.Tr (Han). Saat menerima kunjungan Taruna Akademi Militer di Disjarahad Senin, 20 Juni 2020.
Kunjungan Taruna ini merupakan bagian dari kegiatan mereka, dalam mengisi hari-hari libur mereka di Daerah asal mereka. Ditegaskan oleh Kadisjarahad, bahwa Taruna merupakan Pemuda Indonesia yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.
“Para Taruna harus memahami Sejarah. Sebab Sejarah merupakan cermin untuk berkaca pada kehidupan di masa lampau yang berguna. Untuk menjalani hidup sekarang dan menyiapkan kehidupan di masa depan,” kata Jenderal berbintang satu ini.
“Jangan sampai ketika Taruna sudah menjadi Perwira, mengulang kembali Sejarah kegagalan dan kepahitan di masa lampau. Yang akhirnya akan menghancurkan bangsa dan negara kita”, lanjut orang nomor satu di Disjarahad ini.
Dalam kesempatan itu Kadisjarahad mengajak Taruna, untuk lebih mendalami Sejarah sebagai bekal dalam melaksanakan tugas ke depan.
“Banyak nilai dan keteladanan yang bisa dipetik dari para Tokoh Militer Indonesia. Seperti Jenderal Sudirman, Jenderal Nasution dan Jenderal Achmad Yani yang sangat berguna bagi tugas-tugas kepemimpinan di masa depan,” kata Rachmat, pada akhir pengarahannya.
Dalam kesempatan itu, mereka diajak melihat langsung Perpustakaan Disjarahad yang memiliki 54.000 Judul Buku. Dengan berbagai Koleksi Buku Kuno peninggalan KNIL (Koninlijke Netherlands Indhisce Leger) dan berbagai buku terbitan terbaru.
Kadisjarahad juga mengajak Taruna, untuk melihat Koleksi Dokumen Sejarah Angkatan Darat. Yang menyimpan berbagai dokumen penting sejak perang kemerdekaan hingga saat ini.
“Di bagian Dokumen ini, tersimpan data-data perjuangan TNI AD. Sejak masa kemerdekaan, penumpasan berbagai pemberontakan di dalam negeri, termasuk peristiwa G30S/PKI, Malari, Tanjung Priok hingga peristiwa konflik Aceh, Maluku dan Papua,” demikian ungkap Kadisjarahad, saat membawa Taruna ke bagian Perpustakaan dan Dokumen Kesejarahan di Jl. Kalimantan 6 Bandung.
Sebelum meninggalkan Disjarahad, para Taruna diberi kesempatan untuk melihat ruangan Pusat Informasi Kesejarahan. Yang yang memuat berbagai bentuk kegiatan kesejarahan yang dikelola oleh Disjarahad. Di ruangan ini, Taruna diperkenalkan pengelolaan Data Kesejarahan secara Digital baik Koleksi Dokumen, Katalog Buku Perpustakaan, Produk-Produk Penulisan Sejarah, Museum dan Monumen TNI AD. Yang berada di bawah Disjarahad serta kegiatan-kegiatan tradisi Angkatan Darat yang disajikan dalam bentuk Visual berupa Foto dan Video. (Ris).