FeaturedPemerintahanRagam

Menyongsong “Festival Permainan Rakyat dan Pertandingan Olahraga Tradisional”………! Bermain di Alam dengan Gadet dan Game alami.

0

Garut, BEREDUKASI.Com — INDIVIDUALISTIS dan Dunia Maya. Dua kata inilah yang tergambar pada Generasi Milenial. Hingga anak-anak pra-sekolah kita hari ini.

Sekalipun beberapa orang berada dalam satu tempat atau ruangan, tapi mereka tidak saling sapa, apalagi ngobrol. Individualistis. Mereka asyik dengan Gadget/ Dawai-nya masing-masing serta Game atau Fitur pilihannya sendiri.

Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang hingga dunia memasuki Era Globalisasi. Yang hampir meniadakan jarak dan batas, sehingga mau tak mau dengan tidak bisa dibendung atau dengan proteksi sekalipun, semua produk asing bisa dengan leluasa memasuki dunia kita. Bahkan langsung menuju ke rumah-rumah lewat televisi konvensional, televisi berlangganan serta Handphone Android. Yang jaringannya tidak bisa kita tolak, hingga ke pelosok Desa sekalipun, hingga pada anak pra-sekolah sekalipun.

Kegelisahan muncul ketika kita mengengok ke masa lalu, ternyata kita memiliki solusi untuk menjawab tantangan atas permasalahan tersebut.

Jawabannya adalah Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional. Kandungan manfaat dan Filosofis berupa pesan moral maupun Fisical-Motorik dalam Permainan Rakyat serta Olahraga Tradisional tersebut sangatlah kaya, disamping bersifat hiburan, mendidik serta penuh kesederhanaan dalam keceriaan atau kebahagiaan.

Sejalan dengan Era Otonomi Daerah dimana pilarnya terdiri dari Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Ditambah lagi penguatan dengan adanya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, Komunitas Anggota Masyarakat Peduli (KAMP) Garut –Sanggar Seni-Budaya dan Aktifitas Ekonomi Kreatif (sebuah lembaga/ organisasi non-Pemerintah). Bermaksud turut serta membangun dan membina Budaya dan Adat Daerah. Dalam hal ini Sunda dengan mengadakan kegiatan “Festival Permainan Rakyat dan Pertandingan Olahraga Tradisional” Tingkat Jawa Barat.

Sebetulnya, pada masa awal kegiatan ini bernama “Pertandingan Olahraga Tradisional” (POT) yang diselenggarakan pada 25 Juni 2011 oleh UPT.Museum RAA.Adiwidjaja dibawah pimpinan Hijriati Dewi, SSn. bersama stakeholder yaitu Sahabat Museum RAA.Adiwidjaja di Bumi Perkemahan Situ Cibeureum Samarang, Garut. Namun karena Hijriati Dewi harus meninggalkan “Pos” yang ditempatinya untuk menduduki Jabatan lain di lingkungan Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Garut. Maka kegiatan yang awalnya direncanakan berlangsung setiap tahun akhirnya tidak berkelanjutan.

Barulah seiring dengan terbitnya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan (UU 5/2017) dimana terdapat Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK)-nya adalah “Permainan Rakyat” dan “Olahraga Tradisional”. Maka melalui Fasilitasi Kerjasama Antar Instansi (FKAI) Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI tahun 2019 yang diajukan Garut Creative Board bersama KAMP Garut. Kembali melaksanakan kegiatan yang diberi nama “Festival Permainan Tradisional dan Pertandingan Olahraga Tradisional” yang dilaksanakan 28-29 September 2019 di Desa Wisata Ciburia, Kec, Samarang, Garut. Untuk tingkat Jawa Barat dengan memperebutkan Piala Bergilir Gubenur Jawa Barat serta diikuti oleh Kab. Krawang, Kota Bogor, Kab.Tasikmalaya, Kab.Sumedang dan Kab.Garut sendiri sebagai Tuan Rumah.

Hadang atau Galah Ulung merupakan salasatu Cabang Olahraga Tradisional yang diperlombakan pada pelaksanaan di Desa Wisata Ciburial (28-29 September 2019)

Berlanjut secara rutin setiap tahun agar kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan seiring dengan kembalinya Hijriati Dewi sebagai UPT. Museum RAA.Adiwidjaja. Maka kegiatan “Festival Permainan Rakyat dan Pertandingan Olahraga Tradisional” tingkat Jawa Barat ini. Akan kembali dilaksanakan pada Selasa-Kamis, 17–19 November 2020 bertempat di Lapang Perkebunan Dayeuh Manggung, Kec. Cilawu, Kab. Garut.

Kegiatan kali ini dilaksanakan oleh Komunitas Anggota Masyarakat Peduli Garut (KAMP Garut) sebagai pembuat ajuan Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kemdikbud RI. Bekerjasama dengan UPT. Museum RAA.Adiwidjaja dan Bale Paminton Inten Dewata serta dukungan beberapa pihak terkait. Dan peduli terhadap keberlangsungan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional ini di Jawa Barat.

“Kami bertekad untuk kembali melakssanakan kegiatan “Festival Permainan Rakyat dan Pertandingan Olahraga Tradisional” ini. Karena merasa sudah waktunya generasi muda mengenal dan mencintai Olahraga dan Permaianan “asli” Nusantara. Yang memiliki beragam manfaat baik untuk kebugaran juga untuk Psikologis anak itu sendiri,” ujar Irno Sukarno, sebagai Penanggung Jawab kegiatan.

Dengan Tema kegiatan “Pariwisata Budaya Lestari Budayaku, Bugar Bangsaku” yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah Peserta (Siswa/i SMP, SMA Sederajat) dengan Pembimbingnya (Guru), Panitia (Mahasiswa Olahraga, SP3OR, Pelaku Budaya), Pengurus KPOTI (Komite Pertandingan Olahraga Tradisional Indonesia) DPD Provinsi Jawa Barat dan DPC Kota/Kabupaten Peserta Kegiatan, Pemerintah (ASN di tingkat Propinsi dan Kabupaten) dan Masyarakat.

Namun mengingat situasi dan kondisi masih dalam suasana Pandemi Covid-19. Maka Peserta dibatasi dan mengundang masyarakat, untuk hadir langsung di lokasi, juga dengan mengajak mereka untuk menyaksikan secara Daring/Online. Melalui kanal media-media sosial YouTube, Facebook serta Instagram, yakni pada kanal kamp garut dan budaya saya, serta kanal lain yang merupakan Peserta Kegiatan Festival dan Pertandingannya itu sendiri. Maupun Peserta dari Lomba Foto dan Video Liputan yang masih merupakan bagian dalam kegiatan “Festival Permainan Rakyat dan Pertandingan Olahraga Tradisional” ini. Disamping itu pelaksanaan kegiatan ini juga, akan menerapkan Protokol Kesehatan sesuai ketentuan.

“Harapannya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk melestarikan dan mengaktualisasikan “Warisan Budaya Daerah Sunda”. Khususnya yang terangkum dalam bentuk Permainan Rakyat, Selain itu untuk memperkenalkan bentuk dan nilai-nilai Etika dalam Budaya Sunda yang dipresentasikan lewat “Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional”,” jelas Irno.

Irno juga berharap kegiatan ini dapat memberikan hiburan yang mendidik dan melatih sportivitas. Khususnya bagi Generasi Muda (Nonoman) Sunda.

“Kami mempersiapkan untuk tingkat usia SMA/Sederajat akan berlomba dalam penampilan permainan rakyat berupa pertunjukan Ngabungbang,” pungkasnya . (Buce Wiriaatmadja).

admin

Amri Amshah Hadir Dengan Single “Cinta Tak Selalu Bersama”…….!

Previous article

bjb PENtas, Kawal Dan Dampingi Demi Optimalisasi Pemulihan Ekonomi…….!

Next article

You may also like

More in Featured